© 2021 Https://www.forbes.com
Hal ini dinyatakan dalam Tesla Conflict Minerals Report. Dari dokumen tersebut diketahui sejumlah perusahaan smelter dari seluruh dunia telah memasuki rantai produksi Tesla, di antaranya dua perusahaan milik negara, yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Timah Tbk.
"Daftar fasilitas berikut adalah pabrik peleburan (smelter) atau pemurnian (refinery) yang berada dalam rantai pasok Tesla dan telah menyelesaikan program audit RMAP (Responsible Minerals Assurance Program) dan terdaftar sebagai pihak yang sesuai untuk praktik pengadaan yang bertanggung jawab," tulis Tesla di dokumen itu.
Dalam daftar tersebut, Antam masuk sebagai pemasok dengan nomor smelter CID001397. Sedangkan Timah memiliki dua nomor smelter. Keduanya dibedakan berdasarkan jenis timah yang digunakan.
Untuk Timah, unit Kundur di Kepulauan Riau dengan nomor smelter CID001477 dan unit Timah Muntok di Bangka Belitung, memiliki nomor smelter CID001482.
Laporan tersebut resmi dirilis oleh perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut pada akhir 2019 lalu. Ini merupakan laporan berkala yang wajib disampaikan kepada otoritas bursa AS.
" Laporan ini telah diajukan untuk memenuhi periode pelaporan tahun kalender yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019," tulisnya.
Dalam laporannya, Tesla juga menegaskan bahwa sumber daya alam (SDA) yang digunakan bebas konflik dari Republik Demokratik Kongo (DRC) atau mineral yang tidak menguntungkan kelompok bersenjata di Kongo atau negara-negara yang berdampingan dengan konflik.
Tak hanya dua BUMN, ada juga sejumlah perusahaan Indonesia yang akan menjadi supply chain Tesla, yakni PT Artha Cipta Langgeng, PT ATD Makmur Mandiri Jaya, PT Menara Cipta Mulia, PT Mitra Stania Prima, dan PT Refined Bangka Tin.
Sebelumnya, Indonesia dipastikan menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki pusat industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia. Pengembangan industri ini akan dilakukan oleh perusahaan aki kendaraan listrik Korea Selatan (EV) LG Energy Solution Ltd bekerja sama dengan konsorsium BUMN.
Seperti diketahui, LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem, anak perusahaan konglomerat LG Group.
Dikutip dari akun Instagram Kementerian BUMN, Jumat (22/1/2021), proyek kerja sama investasi baru yang diumumkan Presiden Joko Widodo pada 29 Desember 2020 merupakan hasil pertemuan lanjutan antara Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan pada bulan November. 2019 lalu.