© Business2community.com
Diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tentu membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas. Bagi beberapa orang, hal ini akan berkaitan langsung dengan proses mencari nafkah.
Sektor-sektor pekerjaan yang mengandalkan pendapatan harian jelas jadi pihak yang paling terdampak oleh PPKM Darurat. Oleh sebab itu, mau tak mau kita yang terdampak harus mulai menyusun strategi anggaran agar bisa bertahan di masa sulit ini.
Perencana Keuangan, Lolita Setyawati membagikan tujuh tips mengelola keuangan untuk para milenial selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Salah satunya adalah bisa dengan membuat anggaran keuangan.
" Sebaiknya kita membuat rencana anggaran selama pelaksanaan PPKM darurat saat ini," katanya di Jakarta, Rabu (14/7).
Menurutnya, rencana anggaran keuangan tersebut bertujuan agar bisa memantau besaran pemasukan dan pengeluaran serta membuat prioritas. Sehingga keuangan akan menjadi lebih terkontrol.
Kedua yaitu siapkan dana darurat. Dia mengatakan, di situasi yang tidak menentu seperti sekarang, menyiapkan dana untuk pengeluaran tidak terduga menjadi sangat penting bagi semua masyarakat. Salah satu cara untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan menyisihkan secara rutin dalam bentuk investasi jangka pendek yang mudah dicairkan kapanpun dibutuhkan.
Ketiga yaitu membatasi pengeluaran. Pengeluaran yang tidak terlalu penting sebaiknya dialokasikan untuk pengeluaran esensial seperti kebutuhan pokok dan kesehatan, terlebih selama PPKM dijalankan. Tujuannya, agar dapat memilah alokasi pengeluaran yang tepat dan prioritas.
" Hal ini dapat dengan mudah kita lakukan antara lain dengan memiliki alokasi dana yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran kebutuhan pokok yang penting seperti tagihan listrik, pulsa, paket data dan sebagainya," jelas dia.
Kemudian tips keempat adalah hindari berutang dengan bunga tinggi. Dia menyebut, kondisi pandemi yang panjang mengakibatkan adanya ketidakpastian pendapatan. Dengan demikian kemampuan untuk membayar cicilan utang berbunga tinggi seperti kartu kredit dan pinjaman online, juga menjadi tidak pasti.
" Dengan menghindari utang, kita dapat mengerem keinginan untuk berbelanja barang yang tidak dibutuhkan," terangnya.
Kelima dengan proteksi asuransi diri. Bahaya dari pandemi Covid-19 tidak dapat dianggap remeh, oleh sebab itu, sangat penting bagi masyarakat untuk mulai memiliki asuransi untuk diri maupun keluarga agar senantiasa terlindungi dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Keenam yaitu tetaplah menabung dan berinvestasi. Karena menurutnya walaupun pada kondisi saat ini milenial harus lebih ketat dalam mengatur keuangan, jangan lupakan tujuan keuangan kita di masa depan. Jadi tetaplah menyisihkan dana untuk berinvestasi setiap bulannya.
Terakhir yakni menambah pendapatan dari sumber lain. Semenjak hadirnya pandemi, dunia digital semakin diminati masyarakat terlebih generasi milenial, salah satunya untuk berbisnis/mencari uang. Berjualan atau aktivitas lainnya untuk menerima transaksi pun tentu semakin dimudahkan terlebih dengan hadirnya beragam platform e-money di Indonesia.
Kesulitan ekonomi di masa pandemi ini mungkin terasa berbeda-beda tingkatannya di tiap orang. Meski begitu, kita masih bisa berusaha memperjuangkannya.
Semoga dengan tips di atas kita bisa sama-sama bertahan dan melalui masa sulit ini dengan kondisi sehat secara lahir, batin, dan finansial ya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com