© 2020 Https://www.liputan6.com
Gajinya yang berjumlah Rp20 juta per bulan harus dipotong 50%, sehingga dirinya hanya mendapatkan gaji sebesar Rp10 juta perbulan. Hal ini sontak jadi viral karena nominal gaji karyawan ini sebenarnya termasuk masih terhitung besar untuk mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Apalagi dalam curhatan hatinya itu, pria ini mengatakan bahwa dirinya masih mempunyai tanggungan untuk membayar cicilan rumah dan kredit mobil. Jadi setelah ditotal, sisa uang yang ada kini konon tidak dapat memenuhi kebutuhan harian keluarganya.
Pihak Pemprov DKI Jakarta pun telah memberikan keterangan terkait hal ini. Pada akhirnya, berdasarkan kualifikasi, warga DKI Jakarta tersebut tidak tergolong sebagai penerima bantuan sosial, karena tidak termasuk pemegang KJR, KJP atau kartu lainnya. Pria itu juga bukan seorang korban PHK Dan penghasilannya tidak di bawah Rp5 juta.
Tapi masih ada cara lain yang bisa ditempuh karyawan ini untuk mengelola keuangannya. Melansir dari Jouska_id, ada beberapa solusi yang ia tawarkan. Berdasarkan cash flow bulanan yang sudah dihitung, karyawan ini hanya menyisakan uang sejumlah Rp500 ribu dari total gaji yang ia terima saat ini. Maka solusi pertama yang diberikan oleh Jouska adalah:
Cara satu ini tentu bisa ditempuh karena cenderung memberikan keringanan pada pengaju. Anggap saja hasil yang didapat dari over kredit sebesar 20-30 juta, bergantung pada masa sisa hutang dan harga mobil. Jadi cicilan mobil bisa mencapai Rp0. nah, karena sudah tidak ada pengeluaran untuk cicilan mobil maka kini sisa uang yang bisa dimiliki sejumlah Rp5 juta.
Anggap saja ia akan dapat keringanan sebesar 40%, bergantung pada negosiasi dengan pihak bank. Maka 40% dari cicilan KPR awal sejumlah Rp5 juta hanya akan menjadi Rp3 juta saja. Dengan demikian karyawan ini akan mendapatkan sisa uang dari total gaji yang ia terima saat ini sebesar Rp7 juta.
Semoga ini bisa membantu, dan semoga ini juga bisa menjadi solusi dan inspirasi bagi siapapun yang mengalami hal serupa.