Gali Potensi Cuan UKM di Tahun Naga Kayu dengan Social Commerce melalui Survey Suara UKM Negeri Vol 4

Reporter : Aditia Lestari
Kamis, 15 Februari 2024 15:07
Gali Potensi Cuan UKM di Tahun Naga Kayu dengan Social Commerce melalui Survey Suara UKM Negeri Vol 4
Dengan memanfaatkan semangat Imlek dan Keberuntungan Tahun Naga Kayu, UKM dapat mengembangkan social commerce sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka.

Di tengah gejolak teknologi dan perubahan platform, bisnis UKM berada di garis depan untuk merespons permintaan pasar. Terlebih lagi dalam momen spesial seperti Imlek, yang juga bertepatan dengan Tahun Naga Kayu.

Naga Kayu bukan hanya sebagai simbol kekuasaan dan kehormatan, tapi Naga juga menjadi lambang kekayaan dan kemakmuran. Perayaan kali ini memiliki nuansa yang istimewa karena Naga hadir dalam wujud kayu. Oleh karena itu, ada kesempatan unik nih bagi UKM untuk mengembangkan social commerce mereka sebagai salah satu strategi bisnis yang efektif di tahun Naga Kayu.

Berdasarkan hasil survei Suara UKM Negeri Vol.3 yang diluncurkan oleh Ninja Xpress tentang masa depan e-commerce di Indonesia yang dipengaruhi oleh e-shopaholics. Mereka adalah kaum pembelanja online yang cenderung menggunakan berbagai platform, termasuk marketplace dan media sosial, untuk berbelanja.

Selain itu, media sosial juga menjadi mesin pencari bagi e-shopaholics, karena 91% dari mereka berbelanja berdasarkan rekomendasi influencer dan brand yang diikuti di media sosial.

1 dari 4 halaman

Bukan Sekedar Tren

Social Commerce Ninja Xpress

Maka dari itu, social commerce bukan hanya sekadar tren, melainkan model pemasaran dan bisnis yang sinergis. Terdiri dari dua elemen utama, yaitu media sosial dan e-commerce, social commerce memberikan pengalaman belanja yang terintegrasi dalam lingkungan sosial.

Proses belanja mulai dari pencarian, pertimbangan, hingga pembelian dapat terjadi secara menyeluruh di dalam platform social-commerce. Contoh pelaku bisnis yang memanfaatkan social commerce adalah SneakerShoots. Dimana mereka memanfaatkan instagram dan facebook untuk mengiklankan produ mereka lalu melakukan transaksi via website ataupun official whatsapp mereka.

Social commerce memiliki peran krusial dalam pemberdayaan UKM, sebagaimana terungkap dalam hasil survei Suara UKM Negeri Vol.4 kepada 600 UKM di Indonesia tentang seluk beluk social commerce di Indonesia dan menemukan 3 hal bagaimana memaksimalkan social-commerce agar dapat membantu meningkatkan bisnis mereka:

2 dari 4 halaman

1. Membangun Bank Konten dengan strategi 3R

Social Commerce Ninja Xpress

Dengan memanfaatkan strategi “ Reduce, Reuse, dan Recycle” dapat membantu menekankan efisiensi dalam pengelolaan konten. Reduce fokus pada penghematan waktu dengan mengurangi pembuatan konten baru.

Reuse memanfaatkan kembali konten yang sudah ada, sementara Recycle mengoptimalkan konten pengguna untuk meningkatkan keterlibatan di berbagai aspek bisnis. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola kontennya secara efisien, mencapai tujuan pemasaran, dan memperkuat koneksi dengan audiens.

 

 

3 dari 4 halaman

2. Membangun Keterlibatan Komunitas

Social Commerce Ninja Xpress

Dengan memanfaatkan fitur interaktif dari platform social commerce untuk mendorong partisipasi komunitas melalui berbagi pengetahuan, jajak pendapat, kontes, hingga hadiah eksklusif. Membangun komunitas tidak hanya meningkatkan loyalitas suatu brand tetapi juga memberikan platform untuk membangun hubungan yang luas dengan pelanggan.

3. Membangun Brand.com atau Situs Web Penjualan Mandiri

Dengan membangun brand.com atau situs web penjualan secara mandiri, pendekatan ini membuka peluang dalam mendukung peningkatan penjualan dan brand awareness, serta meningkatkan peringkat kata kunci Google dan optimasi mesin pencari.

4 dari 4 halaman

Social Commerce Ninja Xpress

Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress menjelaskan, “ Social commerce mencerminkan integrasi strategis di mana popularitas dan keterlibatan yang dibangun dalam platform media sosial berfungsi sebagai pendorong bagi para pengguna di media sosial untuk melakukan transaksi di e-commerce atau di website resmi UKM,"

" Hal ini menciptakan hubungan simbiosis yang meningkatkan pengalaman konsumen dan efisiensi bisnis secara keseluruhan," lanjutnya.

Dengan memanfaatkan semangat Imlek dan Keberuntungan Tahun Naga Kayu, UKM dapat mengembangkan social commerce sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka. Momentum ini bukan hanya tentang merayakan tradisi, tetapi juga tentang memanfaatkan peluang pasar dan meraih kesuksesan dalam bisnis di era digital.

Beri Komentar