© Shutterstock
Pemikiran orang tua jaman dulu dengan jaman sekarang pastinya punya banyakperbedaan. Misalnya, orang tua jaman dulu banyak yang mewariskan anak nya tanah, rumah, uang deposito dan logam mulia.
Namun beda dengan jaman sekarang. Kami mengamati bahwa ternyata harta warisan orang tua bisa saja habis dalam waktu sekejap, karena si anak tak diwarisi ilmu keuangan alias literasi keuangan yang masih rendah.
Seperti kata pepatah lama, "jangan pernah memberi ikan kepada orang, tetapi berilah kail dan ajari cara memancing ikan". Orang tua juga harus begitu, jangan hanya memberi uang, tapi berilah aset dan juga pendidikan/edukasi (cara mencari dan mengelola keuangan).
Pendidikan jelas nomer satu, terutama pendidikan formal. Minimal orang tua harus menyekolahkan anak sampai kuliah. Karena dengan kuliah, kesempatan seseorang untuk membuka pintu kesempatan kerja jadi lebih baik.
Orang tua perlu mewariskan aset untuk anak-anaknya, karena aset adalah cara untuk meningkatkan kesejahteraan. Banyak orang masih bingung membedakan antara aset dan kewajiban (liabilitas). Untuk itu mari kita bahas bersama.
Jadi menurut kamu rumah merupakan aset atau kewajiban (liabilitas), nih?
Warisan kedua yang harus diberikan oleh orang tua adalah edukasi keuangan, karena edukasi keuangan memungkinkan anak untuk mengoptimalkan aset yang ada dan mendapat aset baru.
Banyak kasus dimana seseorang gagal dan tak bisa mencapai kebebasan keuangan. Jika dicari penyebabnya, ternyata mereka tak memiliki edukasi keuangan yang cukup baik. Oleh karena itu hal ini penting banget yaa!
Mewariskan nama baik juga penting untuk anak. Jangan sampai anak kita dikenal sebagai anaknya si 'anu' (yang berkonotasi negatif). Perbuatan orang tua di masa kini bisa jadi warisan buruk untuk si anak kelak, begitu pula sebaliknya. Jadi harus tetap hati-hati dan dijaga ya!
Gimana, sudahkah kamu meninggalkan warisan untuk anak?