© 2021 Https://www.publicbroadcasting.net
Kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk menghentikan ekonomi dari overheating.
"Ini bukan sesuatu yang saya prediksi atau rekomendasikan. Jika ada yang menghargai independensi Federal Reserve, saya pikir orang itu adalah saya," kata Janet Yellen dilansir Coindesk, Kamis (6/5/2021).
Pernyataan Janet Yellen tersebut merupakan klarifikasi. Sebelumnya, dia pernah membuat pernyataan terkait ruang lingkup kenaikan suku bunga terkait rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk belanja infrastruktur senilai US $ 4 triliun.
“ Mungkin suku bunga harus sedikit naik untuk memastikan bahwa ekonomi kita tidak terlalu panas, meskipun pengeluaran tambahan relatif kecil dibandingkan dengan ukuran ekonomi,” kata Yellen.
Komentar yang diberikan oleh Janet Yellen juga berpengaruh pada harga Bitcoin. Mata uang digital ini turun menjadi USD 53.000 atau sekitar Rp 760,23 juta (asumsi kurs Rp 14.344 per dolar AS) setelah adanya pernyataan kenaikan suku bunga.
Namun, setelah klarifikasi Yellen, Bitcoin kembali diperdagangkan di atas USD 55.400. Kenaikan yang terjadi hampir menyentuh 4 persen.
Tidak hanya itu, pernyataan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa langkah-langkah stimulus dapat meningkatkan likuiditas, sehingga mendorong harga bitcoin, saham, dan aset lainnya menjadi lebih rendah.
Selain memangkas suku bunga ke rekor terendah 0,25 persen tahun lalu, Federal Reserve juga membeli obligasi senilai USD 120 miliar setiap bulan untuk menahan dampak pandemi virus corona di pasar dan perekonomian.
Sering disebut-sebut sebagai emas digital, Bitcoin telah menjadi salah satu aset yang paling merangsang inflasi sejak Maret 2020. Cryptocurrency bahkan telah memetakan reli enam kali lipat selama 12 bulan terakhir.