© Shutterstock.com/Panchenko Viadimir
Margin adalah selisih antara satu bidang dengan bidang lainnya, yang biasanya digunakan untuk menjelaskan keuntungan penjualan dan produksi.
Sedangkan, menurut Wikipedia, margin adalah istilah yang digunakan dalam dunia keuangan untuk menunjukkan suatu jaminan dalam perdagangan sekuriti, atau kontrak berjangka guna melindungi risiko kredit dari pihak lawan.
Selain pengertian tersebut, istilah margin adalah juga sering dikaitkan dengan beberapa bidang lain seperti investasi dan akuntansi.
Nah, supaya lebih paham tentang pengertian margin, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Marjin laba bersih atau biasa disebut net profit margin adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih terhadap penjualan bersihnya pada suatu perusahaan.
Namun, bagi investor istilah net profit margin adalah biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efisien manajemen perusahaan serta memperkirakan profitabilitas berdasarkan peramalan penjualan yang dibuat oleh manajemennya.
Tujuan adanya net profit margin adalah ntuk mengukur keberhasilan keseluruhan bisnis suatu perusahaan. Sebab, marjin laba bersih yang tinggi menunjukan harga produk yang ditetap perusahaan berhasil dalam mengendalikan biaya dengan baik.
Selain itu, net profit margin ini akan sangat berguna apabila membandingkan profitabilitas pesaing di industri yang sama. Adapun rumus untuk menghitung net profit margin adalah sebagai berikut:
Marjin Laba Bersih = Laba Bersih setelah Pajak / Pendapatan Penjualan bersih
Gross profit margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung persentase kelebihan laba kotor pada pendapatan penjualan.
Maksud dari gross profit margin adalah pendapatan penjualan yang dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP). Dengan kata lain, hal ini digunakan untuk mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan bahan dan tenaga kerjanya untuk menghasilkan keuntungan.
Sehingga, dalam perusahaan gross profit ini dianggap penting karena bisa memberikan informasi kepada manajemen atau investor tentang untung yang dijalankan oleh suatu perusahaan.
Namun, untuk mendapatkan gorss profit margin, maka kamu harus mendapatkan hasil Laba Kotornya terlebih dahulu dengan rumus berikut ini:
Laba Kotor = Pendapatan Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Setelah mendapatkan gross profit, selanjutnya kamu membagi gross profit tersebut dengan total pendapatan penjualan.
Marjin Laba Kotor = Laba Kotor / Pendapatan Penjualan
Dengan begitu, fungsi dari gross profit margin ialah untuk menentukan sejauh mana perusahaan bisa minimalisir biaya pokok penjualannya.
Menurut Riyanto, profit margin merupakan perbandingan antara laba operasi bersih dan penjualan bersih, yang perbedaannya dinyatakan sebagai persentase dari penjualan bersih.
Sedangkan menurut Hariyadi, profit margin ialah ukuran kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya operasional.
Sehingga, berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa profit margin merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan per rupiah penjualan yang ditunjukkan dalam persentase.
Tujuan dari penggunaan profit margin pada perusahaan adalah sebagai berikut:
- Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
- Mengetahui posisi laba perusahaan di tahun sebelumnya, dengan tahun sekarang
- Mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu
Selain itu, manfaat adanya profit margin bagi perusahaan ialah untuk mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
Intinya, margin adalah meminjam uang dari broker untuk membeli sekuritas atau investasi.