Memahami Behavioral Finance: Mengungkap Kekuatan Emosi dalam Pengambilan Keputusan Keuangan dan Investasi

Reporter : Aditia Lestari
Jumat, 23 Juni 2023 17:04
Memahami Behavioral Finance: Mengungkap Kekuatan Emosi dalam Pengambilan Keputusan Keuangan dan Investasi
Kesadaran diri, lakukan diversifikasi portofolio, kenali tujuan keuanganmu, dan minta bantu jasa konsultan keuangan untuk membantumu mengendalikan behavioral finance.

Dalam dunia keuangan, pengambilan keputusan seringkali didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara rasional memproses informasi dan bertindak untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Namun, dalam realitasnya, kita sering kali terpengaruh oleh emosi, bias, pengaruh orang lain, dan perilaku yang irasional.

Behavioral Finance adalah bidang studi yang menggabungkan konsep dari psikologi dan ekonomi/keuangan untuk memahami bagaimana faktor psikologis dan perilaku manusia mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan. Konsep dasar dalam Behavioral Finance adalah bahwa manusia seringkali bertindak secara emosional dan tidak selalu rasional dalam mengelola uang dan membuat keputusan investasi.

Behavioral Finance menunjukkan bahwa manusia seringkali dipengaruhi oleh berbagai bias kognitif, emosi, persepsi yang terdistorsi, dan faktor sosial. Inilah yang menjadi dasar Behavioral Finance, bidang studi yang menggabungkan psikologi dan keuangan untuk memahami bagaimana manusia membuat keputusan keuangan.

1 dari 3 halaman

Konsep Behavioral Finance

Behavioral Finance

1. Bias Kognitif

Manusia cenderung memiliki pola pikir yang terpengaruh oleh bias kognitif. Beberapa contoh bias kognitif yang umum meliputi:

Confirmation bias: Kecenderungan mencari informasi yang mendukung pandangan yang sudah kita miliki.

Overconfidence bias: Kepercayaan berlebihan pada kemampuan dan penilaian diri sendiri.

Availability bias: Kecondongan untuk memberikan bobot lebih pada informasi yang mudah diingat atau terlihat lebih jelas.

2. Herding

Manusia cenderung mengikuti perilaku mayoritas. Ketika banyak orang melakukan suatu tindakan investasi, kita merasa aman dan terdorong untuk mengikutinya tanpa mempertimbangkan informasi yang mendasarinya.

3. Efek Endowment

Kita cenderung memberikan nilai lebih pada barang atau aset yang sudah kita miliki daripada jika kita harus membelinya kembali. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan investasi, di mana kita enggan menjual aset yang mengalami kerugian meskipun ada alasan yang kuat.

4. Framing

Cara penyajian informasi dapat mempengaruhi keputusan kita. Misalnya, jika kita melihat investasi sebagai " peluang besar" daripada " resiko kehilangan," kita cenderung lebih terpikat dan memilih untuk berinvestasi.

5. Regret Aversion

Kita cenderung menghindari rasa penyesalan daripada mengambil risiko yang rasional. Akibatnya, kita bisa melewatkan peluang investasi yang berpotensi menguntungkan karena takut menyesal jika keputusan itu tidak berhasil.

2 dari 3 halaman

Tips Menggunakan Behavioral Finance secara Efektif

Behavioral Finance

1. Kesadaran Diri

Kenali bias-bias kognitif yang mungkin mempengaruhi keputusan keuangan Anda. Dengan menyadari kecenderungan tersebut, Anda dapat mengurangi dampaknya dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

2. Diversifikasi Portofolio

Hindari mengikuti kerumunan dan berinvestasi hanya karena orang lain melakukannya. Diversifikasi portofolio Anda dengan mengalokasikan aset ke berbagai instrumen keuangan dan sektor yang berbeda untuk mengurangi risiko.

3. Rencanakan dan Pertimbangkan Tujuan Jangka Panjang

Membuat rencana keuangan jangka panjang membantu mengurangi efek emosi dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Fokus pada tujuan jangka panjang Anda dan pertimbangkan secara rasional sebelum mengambil tindakan.

4. Lakukan Analisis Fundamental

Gunakan analisis fundamental dalam pengambilan keputusan investasi. Teliti faktor-faktor ekonomi, kinerja perusahaan, dan prospek masa depan sebelum membeli atau menjual aset.

5. Konsultasikan dengan Profesional Keuangan

Jika Anda merasa sulit mengelola emosi dan membuat keputusan keuangan yang tepat, konsultasikan dengan seorang profesional keuangan. Mereka dapat memberikan nasihat objektif dan membantu Anda menghindari kesalahan yang sering terjadi akibat emosi.

 

 

3 dari 3 halaman

Behavioral Finance mengajarkan kita bahwa manusia bukanlah makhluk yang sepenuhnya rasional dalam pengambilan keputusan keuangan. Emosi, bias, dan perilaku irasional memainkan peran penting dalam proses tersebut. Dengan memahami konsep-konsep Behavioral Finance dan menerapkan tips yang sesuai, kita dapat meningkatkan kemampuan kita dalam mengambil keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan lebih baik.

Behavioral Finance membantu menjelaskan mengapa terjadinya gejolak di pasar keuangan, terjadinya gelembung harga aset, dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh investor. Dengan memahami faktor-faktor psikologis dan perilaku manusia, Behavioral Finance berusaha memberikan wawasan yang lebih lengkap dan realistis dalam menganalisis dan memprediksi perilaku pasar keuangan serta membantu individu membuat keputusan keuangan yang lebih baik.

 

Beri Komentar