© Shutterstock.com/Rawpixel.com
Forecasting adalah teknik analisa perhitungan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha dengan menggunakan referensi data-data di masa lalu.
Selain itu, forecasting adalah salah satu bagian terpenting di setiap perusahaan bisnis dalam setiap pengambilan keputusan manajemen.
Sehingga, menurut Heizer dan Render (2009:47), tujuan dari forecasting adalah untuk mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan di masa lalu.
Nah, supaya kamu lebih paham dari pengertian forecasting, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Menurut (Heizer dan Render, 2009:47), fungsi perkiraan atau forecasting dibagi menjadi 3 jenis, salah satunya adalah demand forecasting.
Demand forecasting adalah tingkat permintaan produk atau layanan suatu perusahaan yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
Tujuan dari demand forecast bisa diihat dari waktu, yakni jangka pendek, jangka menengah, serta jangka panjang. Sementara, untuk karakteristik dari demand forecasting adalah meliputi akurasi, kemudahan, dan biaya.
Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi demand forecasting adalah tindakan pemerintah, sikus hidup produk, reaksi dan tindakan pesaing, serta kecenderungan pasar.
Dalam menjalankan suatu bisnis, tentu kamu membutuhkan peralamalan penjualan di masa depan, guna mengetahui seberapa besarnya permintaan pelanggan atas barang yang kamu jual. Sehingga, kamu harus paham dengan sales forecast terlebiih dahulu.
Sales forecasting adalah estimasi atau prediksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai penjualan dengan target dan perencanaan melalui tim sales atau tim marketing.
Maksud dari prediksi penjualan ialah untuk menganalisa estimasi yang berbasis data akurat mulai dari proses pemasaran hingga penjualan.
Selain itu, fungsi dari sales forecasting adalah mengumpukan data-data riwayat pembelian pelanggan lama dan nilai kepuasan dari pelanggan yang lama dengan memperhatikan jumlah pelanggan lama yang melakukan pembelian ulang.
Sesuai namanya, bidang ini fokus pada analisis rentetan data yang sekuensial terhadap waktu, lalu memprediksi data-data yang akan datang berdasarkan data sebelumnya.
Time series forecasting adalah rentetan kejadian atau pengamatan diambil secara sekuensial terhadap waktu. Contohnya seperti, kumpulan data penjualan barang per bulan selama 6 bulan berturut-turut.
Tujuannya ialah untuk memprediksi kejadian masa depan, dari insight yang kamu dapatkan, dari rentetan kejadian yang telah terjadi. Setelah itu, kamu bisa mekalkulasi kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
Hal ini tentunya sangat berguna, sebab kamu bisa melakukan banyak hal, seperti antisipasi terhadap apa yang akan datang di masa depan.
Seperti yang diketahui, forecasting adalah perhitungan objektif yang menggunakan data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu di masa yang akan datang.
Sedangkan, forecasting budget adalah budget yang memuat seluruh taksiran-taksiran (forecast), baik taksiran tentang kegiatan perusahaaan dalam periode tertentu, ataupun taksiran tentang keadaan keuangan perusahaan pada saat yang akan datang.
Dari penjelasan tersebut, sehingga budget penaksiran bisa dikelompokkan ke dalam dua kelompok Budget, yaitu: operating budget, dan financial budget.
Budget yang memuat seluruh taksiran yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan dalam periode tertentu yang akan datang.
Budget yang memuat taksiran-taksiran tentang keadaan keuangan perusahaan pada saat tertentu yang akan datang.
Intinya, forecasting adalah perkiraan mengenai terjadinya peristiwa yang akan datang, yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
