© Shutterstock.com/mirtmirt
Sebagai seorang pengusaha, tentu kamu sudah tidak asing dengan istilah omset. Omset adalah jumlah uang dari hasil penjualan barang selama masa jual.
Sedangkan menurut wikipedia, omset adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitas penjualan produk kepada pelanggan. Merujuk dari penjelasan tersebut, adapun manfaat omset adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi terkait masalah atau kualitas produk yang dihasilkan.
2. Memberikan kesempatan pada pengusaha untuk berinvestasi pada bisnis lainnya, saat mendapatkan keuntungan lebih banyak.
3. Membantu pengusaha untuk mengetahui besaran omset dan keuntungan untuk dibuat dalam laporan laba-rugi.
Nah, supaya kamu lebih paham mengetahui arti omset, langsung saja simak ulasan berikut ini yang telah dilansir dari berbagai sumber.
Sebagai seorang pengusaha, tentu kamu harus tauu tentang apa itu omset penjualan. Omset penjualan adalah sejumlah uang yang dihasilkan dari penjualan dalam jangka waktu tertentu, yang nanti akan dikurangi dengan biaya HPP dan expense.
Arti dari HPP dalam hal tersebut berarti harga penjualan atau harga pokok produksi tergantung dari jenis usaha yang kamu miliki.
Sedangkan, biaya expense ialah biaya yang terdiri dari gaji karyawan, biaya pasang iklan, bayar listrik, serta beli kebutuhan kantor dan lainnya.
Sehingga untuk meningkatkan omset adalah dengan beberapa cara berikut ini untuk bisa kamu lakukan, diantaranya:
1. Memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan atau pembeli.
2. Mengutamakan kualitas dan inovasi produk yang kamu jual.
3. Menambah outlet di berbagai daerah dengan tujuan mendapatkan target pasar baru serta pelanggan baru.
4. Lakukan promosi secara efektif dengan menjual lebih banyak kepada pelanggan maupun pembeli.
5. Tak lupa, agendakan diskon produk dan penawaran khusus untuk menarik minat pembeli yang lebih banyak.
Mungkin selama ini masih ada yang beranggapan kalau definsi dari profit dan omset perusahaan adalah memiliki arti yang sama.
Padahal pengertian profit ialah pendapatan bersih dari perusahaan. Sedangkan omset adalah hasil penjualan produk yang kamu tawarkan kepada konsumen.
Selain itu, dalam profit sudah jelas terdapat laba atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, yang meliputi laba bersih atau kotor yang belum dikurangi oleh pajak. Sementara omset tidak.
Sehingga salah satu cara untuk meningkatkan omset adalah dengan strategi pemasaran. Dengan cara tersebut, setidaknya sebuah bisnis yang kamu jalani mencapai target atau sasaran.
Definisi omset adalah jumlah nilai total dari penjualan produk dalam kurun waktu tertentu yang diperoleh dari suatu perusahaan.
Nah, supaya kamu lebih muda dalam memahami arti omset, berikut ini adalah gambatan sederhana dari perhitungan keuangan suatu perusahaan. Dengan begitu, omset bisa diketahui dengan cara mengalikan harga dan jumlah produk yang terjual.
Kalau dituliskan dalam sebuah rumus, rumus omset adalah seperti berikut ini:
Omset = Harga Produk x Jumlah Produk
Sebagai contoh, misalnya suatu perusahaan dalam satu periode berhasil menjual barang sebanyak 10.000 unit dengan harga jual Rp10.000,- per unit. Jadi hasil omset adalah seperti berikut:
10.000 x Rp10.000,- = Rp100.000.000,-
Tapi, laba dari perusahaan tersebut harus dihitung kembali dengan memperhitungkan HPP dan biaya-biaya lainnya ya guys.
Intinya, omset adalah hal paling penting bagi seseorang atau perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dari hasil bisnis yang sedang dijalaninya.
