© 2021 Jordan Nix On Unsplash
Dropship adalah model bisnis yang cocok banget kamu yang punya modal minim dan baru. Dengan drophip, penjual cuman perlu memasarkan dan menjual produk dari pihak lain tanpa perlu membelinya terlebih dahulu. Penjual nggak perlu modal uang untuk membeli stok barang dan gudang yang besar karena pesanan bakalan langsung dikirim dari pemasok ke pelanggan.
Jadi sistemnya nih, penjual bakalan membeli produk dari pemasok saat ada pelanggan yang memesan. Trus produk bakalan dikirim langsung ke konsumen. Dengan cara ini, penjual nggak harus menangani produk secara langsung.
Nah untuk toko ritel, sistem dropship adalah sistem yang bisa dibilang membuat penjualnya hampir tak berurusan dengan barang. Pedagang nggak harus menyimpan produk, memesannya dalam jumlah besar atau memenuhi pesanan fisik. Jadi ketika ada pesanan, mereka tinggal meminta pemasok untuk mengirimkan produk atas nama mereka. Simple banget kan?
Sistem dropsip adalah sistem yang bagus banget karena nggak perlu modal operasional sebanyak sistem penjualan tradisional. Nggak perlu membuka toko fisik dan mempekerjakan banyak karyawan, membayar biaya listrik, overhead atau menyimpan produk. Cukup dengan membuat toko online terus mencari pemasok.
Melansir Oberlo, banyak banget pengusaha yang memutuskan menggunakan sitem dropshipping karena leih mudah karena nggak perlu banyak bersinggungan dengan proses masuknya barang dan membutuhkan sedikit modal dalam memulai. Dropship umumnya dilakukan dengan pemasaran online, cukup menggunakan komputer berjaringan internet untuk bukan nggak mungkin dari situlah akan bisnis berkelanjutan jangka panjang akan dibangun.
Labih lanjut tentang sistem penjualan ini yuk pantengin ulasan Diadona berikut.
Melansir Lifepal, cara kerja sistem dropship adalah sebagai berikut:
Pertama, dropshipper bakalan memutuskan menjual produk apa nih dan mencari pemasoknya untuk melajukan kerja sama dengan sistem bisnis tersebut.
Dropshipper selanjutnya memasarkan produknya ke konsumen, biasanya lewat online.
Pelangan membeli produk dan membayarnya via dropshipper.
Dropshipper kemudian meneruskan pemesanan ke pemasok.Pemasok mempersiapkan barangnya trus dikemas dan dikirimkan dari pemasok namun menggunakan nama dari penjual.
Berikut ulasan lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan sistem dropship.
Kamu nggak perlu belajar tentang sistem penanganan produk, pengiriman, penyimpanan barang dan sebagainya. Cukup menangani sistem penjual dan juga keuangan.
Karena sistem bisnis bisa dilakukan hanya dari laptop, kamu nggak peru melakukan investasi tingka tinggi untuk menyewa kantor, gudang dan lainnya. Modal terbesar bisnismu hanyalah iklan, yang bisa ditingkatkan untuk mendapatkan lebih banyak daya tarik.
Melayani penjualan bisa dilakukan di mana saja, misal di rumah atau di luar rumah. Meneruskan penjualan kepada pemasok, membalas chat konsumen juga bisa dilakukan di waktu-waktu yang paling nyaman.
Karena nggak perlu berurusan dengan banyaknya karyawan, gudang, sehingga segala sesuatunya jadi lebih simple.
Saat kamu ingin meningkatkan skala bisnis dan penjualan, kamu nggak perlu lho merubah model bisnis. Yang harus kamu lakukan cuman lebih banyak meningkatkan penjualan dan pemasaran untuk mendapatkan banyak pesanan.
Namun bukan berarti sistem ini tanpa cela. Kekurangan sistem dropship adalah:
Ini terjadi ketika kamu nyebur ke bisnis yang kompetitif sehingga untuk menarik perhatian pelanggan, harga murah adalah salah satu yang bisa kamu tawarkan. Hal ni tentu berbeda bila kamu berada di bidang penjualan dengan persaingan lebih rendah.
Kalo sistem pesanan dan pengiriman dilakukan oleh pihak pemasok,maka penjual akan kesulitan memproses penjualan. Misalnya, nggak bisa mengatur jasa pengiriman yang digunakan. Ini juga akan makin ribet lagi kalau toko kamu menggunakan beberapa pemasok.
Kerugian dari dropship adalah kamu nggak bisa mengendalikan asep-aspek tertentu misalnya pengiriman, stok produk, pemenuhan pemesanan dan lainnya. Kamu harus mengandalkan pemasok untuk melakukan semua itu. padahal bila terjadi kesalahan, maka tentu kerugian di pihak kamu sebagai penjual.
Dropship sering kali disamakan dengan reseller karena menjual kembali barang yang dibeli dari orang lain. Padahal kenduanya jelas berbeda.
Reseller memerlukan stok barang dan beda dengan dropship yang hanya menjadi perantara penjualan. Reseller memang sudah bekerja sama dengan pemilik toko atau pemasok kalau sudah ada pesanan datang. Dengan demikian, mereka bakalan bisa mendapatkan potongan harga karena sudah bekerja sama.
Nah selisih harga barang tersebut kemudian akan menjadi keuntungan dari reseller. Reseller bisa menentukan harga jual mereka sendiri serta potensi keuntungan yang lebih tinggi.
Dropship adalah sistem yang saat ini sudah banyak dilakukan untuk jual beli online karena beragam keuntungan yang didapat. Meski begitu sebelum memutuskan untuk menggunakan sistem ini, pelajari potensi kerugian yang ada.