© 2021 Https://www.liputan6.com
Direktur Utama PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan saat ini terdapat banyak peluang investasi jangka pendek, meski IHSG melemah dalam dua hari pertama pekan ini.
"Kalau bicara strategi investor untuk jangka pendek, peluang banyak. Tapi kalau bicara menengah mungkin agak sedikit lebih riskan, kalau jangka panjang momentumnya juga cukup banyak untuk akumulasi fundamental yang cukup kuat," Kata William seperti dikutip dari Liputan6.com, Rabu (14/4/2021).
Selain fundamental, William juga mengatakan likuiditas emiten perlu dicermati saat berinvestasi.
" Fundamental dan likuiditas yang perlu dicermati. Kalau misalkan liquiditasnya tiba-tiba ada, itu saya rasa untuk jangka panjang lebih riskan," ujarnya.
Awal pekan ini, IHSG sempat berada di zona merah selama dua hari berturut-turut. Pada perdagangan Senin 12 April 2021, IHSG mengalami koreksi sebesar 2 persen atau turun 121 poin di 5.948.
Tak hanya itu, pada Selasa 13 April 2021, IHSG terpantau turun 0,07 persen atau 21 poin di 5.927.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan ada sejumlah sentimen yang mengangkat IHSG menjadi 6.000. Sentimen tersebut berkisar dari optimisme terhadap ekonomi global, pernyataan hawkish bank sentral AS atau Federal Reserve, kejelasan atau realisasi kebijakan stimulus dari Presiden AS Joe Biden.
Selain itu, Nafan menilai program vaksinasi COVID-19 masih menjadi sentimen utama. Selain itu, data penjualan ritel dan inflasi AS juga menjadi sentimen bagi IHSG.
" Proyeksi dari membaiknya data klaim pengangguran AS dan GDP QoQ Tiongkok diproyeksikan terakselerasi 18,3 persen,” ujar dia.
Ia menambahkan, dari dalam negeri, peningkatan aktivitas konsumsi selama Ramadhan juga menjadi katalis positif bagi IHSG.