© Liputan6.com/Angga Yuniar
Situasi pandemi seperti yang kita alami setahun ke belakang memang mengajarkan banyak hal, salah satunya dari sisi finansial. Kita dituntut untuk lebih cerdik berstrategi, tak hanya dalam merancang pengeluaran, namun juga untuk mempersiapkan jaring pengaman.
Jaring pengaman dalam finansial pribadi ada dalam wujud dana darurat. Di saat-saat yang tak terduga, dana darurat akan mengambil peran dan menyelamatkan.
Kendati sudah banyak dari kita yang sadar untuk mempersiapkan dana darurat, namun tetap ada beberapa peraturan yang harus selalu diingat agar tujuan dapat tercapai. Apa saja kah itu? Simak ulasan berikut ya.
Beri dirimu tujuan tabungan saat memutuskan untuk menyiapkan dana darurat. Perlu dicatat bahwa patok nominal yang realistis sebagai awalan. Tujuannya adalah agar kita tak merasa terlalu terbebani saat menyisihkannya.
Saat nominal dana darurat tercapa beberapa kali, kita bisa meneruskannya saja atau menambahnya sedikit demi sedikit. Penting untuk menetapkan dana darurat sebagai tujuan agar kita bisa termotivasi untuk selalu memenuhinya.
Dana darurat dipersiapkan untuk pengeluaran yang tak terduga di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika dalam penyusunannya kita berpatok pada pengeluaran rutin bulan ke bulan.
Cara paling umum untuk menentukan berapa besar dana darurat yang harus dipersiapkan adalah dengan menyisihkan penghasilan tiga sampai enam bulan dari pengeluaran ke dalam tabungan. Perhitungan ini sangat bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Sesuatu yang dipersiapkan untuk kondisi darurat tentu harus bisa diakses dengan mudah sewaktu-waktu jika diperlukan. Oleh karena itu, selalu pastikan dana darurat yang kita siapkan selalu siap dicairkan sewaktu-waktu.
Meski mudah diakses, kita juga harus dapat mengontrol diri untuk menggunakannya di keadaan yang benar-benar darurat. Jangan sampai salah penggunaan!
Beberapa orang merasa dana darurat harus diwujudkan dalam berbagai rupa, entah investasi logam mulia atau berbentuk uang tunai yang disembunyikan di sebuah tempat penyimpanan.
Sebenarnya, tempat paling strategis untuk menyimpan dana darurat tak jauh-jauh. Cukup simpan di dalam rekening yang sama dengan rekening tabungan. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk memonitor pertumbuhan dana darurat yang telah kita siapkan.
Godaan menyiapkan dana darurat adalah teralih perhatian untuk mengalokasikannya pada tujuan lain. Di saat tersebut, harus diingat kembali apa tujuan awal kita menyiapkan dana darurat.
Lebih baik menunda kesenangan hari ini demi tujuan yang lebih penting di masa yang akan datang.
Bagaimana, apakah sudah menemukan titik terang tentang bagaimana mempersiapkan dana darurat? Semoga setelah ini kamu bisa merancangnya dengan lebih mudah ya.
Good luck!