© Techdissected.com
Masa-masa krisis di tengah pandemi seperti sekarang membuat banyak orang jadi lebih banyak belajar terkait perencanaan keuangan. Salah satu kesadaran yang belakangan mulai tumbuh di masyarakat adalah inisiatif untuk mempersiapkan dana darurat.
Dana darurat sendiri merupakan sekumpulan dana tabungan yang kita simpan secara rutin dan hanya digunakan di saat-saat yang benar-benar mendesak. Jika diibaratkan, dana darurat adalah jaring pengaman untuk kehidupan kita.
Ada banyak cara untuk menyimpan dana darurat. Di sini, Diadona telah merangkum empat di antaranya. Untuk cari tahu lebih lanjut, simak ulasan berikut yuk, Diazens!
Cara paling umum untuk menyimpan dana darurat adalah dengan menempatkannya di satu rekening bank khusus. Rekening untuk menyimpan dana darurat biasanya akan dipisahkan dari rekening untuk kebutuhan operasional.
Alasan menyimpan dana darurat di rekening bank sangat sederhana, yakni karena uang bisa ditarik kapan pun, di mana pun. Keuntungan ini memenuhi syarat dana darurat dari segi likuiditas.
Meski begitu, rupanya menyimpan dana darurat di rekening bank juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah nilai bunga yang rendah. Selain itu, adanya pemotongan biaya administrasi tiap bulan juga bisa masuk dalam pertimbangan.
Deposito adalah cara penyimpanan uang dengan melakukan setoran berkala yang hanya bisa ditarik pada waktu yang ditentukan. Secara konsep, menyimpan dana darurat dalam bentuk deposito cukup menyulitkan karena sifat pencairannya yang tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu.
Di sisi lain, deposito memiliki nilai bungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan menyimpang uang di rekening bank biasa. Dari aspek ini, deposito cukup bisa dipertimbangkan.
Solusi jika ingin menyimpan dana darurat dalam bentuk deposito adalah dengan memilih tenggat waktu pencairan yang singkat seperti tiap satu atau tiga bulan.
Belakangan ini, menyimpan emas tak hanya bisa dilakukan secara fisik. Selain emas dalam bentuk keping, batang, atau perhiasan, sekarang kita juga bisa melakukan investasi emas secara online alias digital.
Tabungan emas bisa jadi instrumen yang menarik untuk menyimpan dana darurat, pasalnya, nilai emas sangat jarang turun. Selain itu, karena sifatnya digital, kemungkinan emas simpanan untuk hilang juga semakin kecil.
Pencairan tabungan emas pun cukup mudah. Kita bisa melakukannya di berbagai platform investasi emas atau e-commerce. Sebagai catatan, lakukan segala aktivitas mulai dari menabung sampai mencairkan di platform resmi yang sudah terpercaya, ya.
Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang nantinya akan diinvestasikan kembali oleh para manajer investasi. Bentuk investasinya beragam tergantung jenis reksa dana yang dipilih.
Dalam reksa dana pasar uang (RDPU), dana yang diinvestasikan pada instrumen pasar uang akan dikenai jatuh tempo kurang dari satu tahun. Beberapa contoh dari RDPU adalah sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, dan surat berharga pasar uang.
Karena sistem yang berlaku, RDPU disebut sebagai instrumen dengan risiko rendah. Selain itu, peluang untuk mendapat return juga tinggi, bahkan lebih tinggi dari deposito. Secara pencairan pun cukup cepat, yakni maksimal tiga hari kerja sejak waktu pengajuan.
Semoga ulasan ini bisa membantu Diazens untuk menentukan pilihan dalam menyiapkan dana darurat, ya!