© 2021 Https://www.theinvestmentobserver.co.uk
"Keputusan untuk keluar dari pasar Indonesia adalah bagian dari rencana perusahaan yang lebih luas untuk mengkonfigurasi ulang operasi global kami seputar strategi pertumbuhan kami," kata juru bicara Aberdeen Standard Life (SLA) Alvena So, dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari Liputan6.com, Kamis (28/1/2021).
Ia menambahkan, langkah ini untuk fokus pada prioritas strategis dan tujuan utama membangun kapabilitas yang menambah nilai lebih bagi klien.
" Hal ini diharapkan akan membantu mendorong pertumbuhan yang efisien, mengutamakan kepentingan nasabah, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di seluruh bisnis internasional kami,” ujarnya.
Perusahaan berharap dapat menyelesaikan penutupan bisnis di Indonesia pada pertengahan 2021. Hal ini dilakukan secara tertib dan transparan dengan memperlakukan karyawan dan pelanggan secara adil.
" PT ASII bermaksud untuk menutup tujuh reksa dana terbuka yang berdomisili lokal, dan melikuidasi atau transfer tiga reksa dana terproteksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik nasabah kami,” ujarnya.
Alvena menuturkan, jika langkah yang diambil merupakan keputusan yang sulit tapi cara yang tepat untuk bisnis ini. “ Keputusan penutupan ini tidak mencerminkan profesionalisme atau kinerja rekan-rekan kami di Indonesia. Kami akan melakukan semampu kami untuk memastikan semua karyawan yang terkena dampak, memperoleh dukungan selama proses berlangsung,” katanya.
Sementara itu, PT ASII saat ini memiliki kantor di Jakarta, dengan tim investasi yang mengelola 10 reksa dana yang berkedudukan di dalam negeri, pada aset kelas saham dan pendapatan tetap.
“ Keputusan tersebut tidak akan berdampak pada reksa dana regional Aberdeen Standard Investments atau investasi luar negeri yang diinvestasikan di pasar Indonesia yang akan terus dikelola oleh tim investasi regional kami yang berbasis di Singapura. Indonesia akan tetap menjadi tujuan investasi penting untuk strategi regional kami,” katanya.
Alvena mengatakan jika keputusan menutup bisnis manajer investasi di Indonesia tidak akan berdampak material bagi pelaku bisnis di luar Indonesia.
“ Dengan menempatkan nasabah dan kebutuhan pelanggan sebagai fokus utama dari semua kegiatan yang kami lakukan, kami tetap akan berkomitmen untuk mengembangkan bisnis kami di wilayah Asia Pasifik,” ujarnya.
Aberdeen Standard Investments Asia Limited (sebelumnya Aberdeen Asset Management Asia Limited), mengakuisisi 80 persen PT NISP Asset Management) dari NISP Sekuritas pada tahun 2014 untuk mendirikan PT Aberdeen Asset Management.
Pada 2018, perseroan mengakuisisi tambahan 19 persen saham di PT Aberdeen Asset Management, sehingga kepemilikan saham menjadi 99 persen. PT Aberdeen Asset Management kemudian berganti nama menjadi Aberdeen Standard Investments Indonesia (PT ASII) menyusul merger antara Standard Life dan Aberdeen pada Agustus 2017.