© Liputan6.com
Berutang sering dijadikan salah satu jalan keluar saat kondisi keuangan sedang mepet. Hal ini didukung oleh fasilitas yang semakin mudah. Kalau dulu pinjam uang harus datang ke bank, koperasi, atau institusi lain, sekarang sudah ada pinjaman online yang memungkinkan untuk kita mendapat pinjaman lewat aplikasi di smartphone.
Meski begitu, nggak sedikit orang yang kemudian berantakan keuangannya karena utang. Niat hati memperbaiki kondisi finansial, yang terjadi justru sebaliknya karena tanpa strategi.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah trik untuk berutang yang aman bagi keuanganmu.
Waktu memutuskan untuk meminjam uang, baik melalui bank atau pinjaman online, tentu kita harus memperhitungkan kemampuan membayarnya. Dalam hal ini, sangat penting untuk memperhitungkan bunga yang harus dibayarkan dan membandingkannya dengan penghasilan.
Idealnya, jumlah utang dan bunga yang harus dibayar tak lebih dari 35% dari total penghasilan rutin per bulan. Jadi semisal gaji perbulanmu adalah sebesar Rp 5 juta, maka idealnya cicilan utang dan bunga yang kamu bayar maksimal sejumlah Rp 1,75 juta. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan finansial karena kalau dipaksa mengambil lebih dari 35% maka akan membahayakan untuk keuangan di jangka panjang.
Kepemilikan utang tidak boleh lebih dari total jumlah aset. Hal ini untuk menghindari adanya defisit jika keuangan tiba-tiba memburuk sementara masih ada sisa utang. Kamu masih punya aset untuk melunasinya.
Perhitungannya, total utang dan cicilan tidak lebih dari 50% terhadap jumlah aset yang dimilik. Misal kamu punya aset senilai Rp 100 juta, maka utangmu tidak boleh lebih dai Rp 50 juta.
Sering kali orang salah tujuan dalam berutang. Misal, untuk memenuhi gaya hidup. Padahal, sejatinya berutang dilakukan untuk menata hidup ke depan. Berutang sekedar untuk gaya hidup hanya akan menyebabkannya menumpuk dan menyulitkan di kemudian hari. Sebaliknya, berutang dengan tujuan produktif, seperti untuk modal usaha, akan lebih bermanfaat.