Survei Populix : 72 % Masyarakat Indonesia sudah Melek Investasi, Reksa Dana Jadi yang Paling Diminati

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Rabu, 30 November 2022 18:47
Survei Populix : 72 % Masyarakat Indonesia sudah Melek Investasi, Reksa Dana Jadi yang Paling Diminati
Angka ini meningkat dari yang hanya 44% pada tahun lalu.

Pandemi Covid yang terjadi pada tahun 2020 lalu mengubah banyak hal, terutama tentang finansial. Banyak masyarakat kini lebih menyadari arti pentingnya perencanaan keuangan, termasuk memiliki dana darurat, asuransi kesehatan, sampai melakukan investasi. Nah ada laporan survei yang menarik nih bahwa kini sudah banyak orang yang melek investasi, terutama kaum millenials.

Baru-baru ini, Populix secara khusus menjalankan sebuah survei untuk melihat kembali tentang kesadaran dan perilaku masyarakat Indonesia dalam berinvestasi, serta rencana investasi mereka di masa depan.

1 dari 4 halaman

Dari laporan survei yang berjudul “ Insights and Future Trends of Investment in Indonesia”, sebanyak 72% dari responden mengatakan kalau mereka telah mulai berinvestasi, terutama di kalangan generasi millennials. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan survei Populix pada Januari 2021 lalu di mana hanya 44 % responden yang mulai berinvestasi.

Survei dilakukan terhadap 1.038 koresponden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia dalam bentuk kuesioner tertutup dengan format pilihan ganda tunggal dan pilihan ganda kompleks. Penelitian dilakukan pada 24-28 Oktober 2022.

Co-Founder dan CEO Populix, Dr. Timothy Astandu menyebut kalau kenaikan angka tersebut disebabkan oleh kehadiran berbagai aplikasi investasi. Dalam hal menginvestasikan uang mereka, para generasi muda ini dianggap sudah memiliki literasi keuangan yang lebih baik.

" Hal ini terlihat juga dari mayoritas responden yang memilih untuk menjalankan investasi melalui aplikasi. Selain itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, survei juga menunjukkan bahwa para responden ini telah mempertimbangkan aspek-aspek kondisi keuangan mereka, kejelasan informasi, serta profil risiko dari masing-masing instrumen investasi. Artinya, saat ini mereka sudah memiliki kesadaran dan literasi keuangan yang lebih baik sebelum memulai untuk berinvestasi."

Meskipun merupakan arah yang positif, tingginya minat investasi pada anak muda menjadi harus diimbangi dengan peran pro aktif berbagai pihak.

" Tentunya hal ini menjadi catatan positif untuk Indonesia. Namun, fenomena ini juga menjadi alarm pengingat bahwa diperlukan kolaborasi antara berbagai pihak untuk terus mengimbangi minat anak muda Indonesia pada tren investasi dengan literasi keuangan yang lebih baik lagi,” ujar Dr. Timothy Astandu dalam keterangan resminya.

2 dari 4 halaman

Perilaku dan Tujuan Investasi Masyarakat Indonesia

Mayoritas responden (64%) dari segala rentang usia memiliki tujuan utama berinvestasi untuk mengumpulkan dana darurat. Namun secara khusus, hasil suryvey menunjukkan bahwa Gen Z dan millennials cenderung berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sementara Gen X memiliki tujuan untuk mengumpulkan dana pensiun.

Survei Populix tentang Investasi di Masyarakat

Reksa dana (47%) masih menempati instrumen investasi paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia sejak tahun 2021. Selain itu, instrumen investasi lain yang saat ini juga banyak dipilih meliputi perhiasan emas (46%), saham (32%), logam mulia (30%), deposito (29%), properti (21%), hingga kripto (20%). Menariknya, Gen Z cenderung memilih investasi dalam bentuk reksa dana, sementara millennials dan Gen X lebih tertarik untuk berinvestasi pada perhiasan emas.

Instrumen investasi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki profil risiko rendah merupakan dua alasan utama para responden dalam memilih instrumen investasi yang dituju.

Untuk mencari informasi seputar instrumen investasi, sebagian besar (68%) masyarakat Indonesia memanfaatkan media sosial, khususnya YouTube dan Instagram. Selain itu, mereka juga mencari informasi resmi dari OJK (42%), teman atau rekan kerja (40%), situs resmi institusi keuangan (34%), dan influencer (32%).

3 dari 4 halaman

Sumber dana dan Plaftorm Investasi Masyarakat Indonesia

Dalam berinvestasi, 5 dari 10 responden mengatakan mereka menyisihkan sebagian dana dari pendapatan rutin serta tabungan mereka. Di antara 54% responden yang mengalokasi anggaran dari pendapatan rutin, mayoritas menyisihkan sekitar Rp 100.000 - Rp 250.000 pendapatan mereka.

Mereka juga mengalokasikan 5-10% untuk sumber dana investasi dari pendapatan lainnya, seperti tabungan, bonus atau penghasilan tambahan, THR, dana dari keluarga, dana darurat, dan hasil penjualan aset.

Survei Populix tentang Investasi di Masyarakat

Untuk berinvestasi, responden cenderung berinvestasi melalui platform aplikasi, bank, atau bahkan keduanya. Sebesar 71% responden memilih untuk berinvestasi melalui aplikasi. Alasannya, karena kemudahan dalam satu aplikasi, ketentuan investasi yang tidak rumit, serta hanya membutuhkan modal yang relatif kecil. Trus dalam penggunaan aplikasi, sebanyak 56% responden menggunakan aplikasi BIBIT diikuti dengan DANAeMAS (33%), Ajaib (28%), Tokopedia (25%), dan OVO Invest (20%).

Di sisi lain, 44% responden yang memilih untuk berinvestasi melalui bank mengatakan bahwa mereka menganggap bank sebagai perusahaan terpercaya untuk keperluan investasi, kemudahan dalam berinvestasi, dan memiliki ketentuan yang tidak rumit. Beberapa bank utama yang dipercaya oleh responden untuk berinvestasi meliputi BRI (31%), BCA (31%), Bank Mandiri (30%), dan BNI (27%).

4 dari 4 halaman

Rencana Investasi Masyarakat Indonesia di Masa Depan

Di tengah meningkatnya minat masyarakat Indonesia dalam berinvestasi, masih terdapat 28% responden yang belum berinvestasi karena kondisi keuangan yang tidak mencukupi untuk memulai investasi (78%). Alasan lain, masih banyak (32%) masyarakat yang menilai kalau investasi membutuhkan dana yang besar, takut mengambil risiko (32%), kesulitan untuk memahami informasi seputar investasi (20%), trauma pengalaman penipuan investasi di masa lalu (14%), dan bertentangan dengan kepercayaan atau berisiko mengandung riba (8%).

Survei Populix tentang Investasi di Masyarakat

Namun demikian, 95% responden sudah memiliki rencana untuk berinvestasi di masa depan, terutama pada instrumen logam mulia (49%), perhiasan emas (42%), saham (42%), properti (37%), reksa dana (35%), dan deposito (32%).

Untuk melihat laporan lengkap “ Insights and Future Trends of Investment in Indonesia”, silakan mengunjungi tautan berikut ini.

 

 

Beri Komentar