© Liputan6.com
COVID-19 berdampak ke banyak hal, termasuk ekonomi. Beberapa orang mengalami permasalahan ekonomi akibat penyebaran penyakit tersebut. Entah usaha yang sepi atau terkena PHK.
Tak hanya menyerang mereka yang sudah berkeluarga, rasa khawatir juga menyertai kamu yang tergolong sebagai generasi sandwich--generasi yang sudah menanggung hidupnya sendiri namun masih harus menanggung hidup keluarganya juga.
Kamu harus mulai menyusun strategi untuk menghadapi situasi tak terduga di depan nanti. Lalu bagaimana langkah terbaiknya?
Kalau kamu punya sumber penghasilan bulanan tetap yang nggak punya risiko penurunan angka selama pandemi mungkin bisa agak lebih tenang. Namun untuk kamu yang menghadapi risiko tersebut, hal ini wajib untuk dilakukan.
Kamu bisa melakukan penyesuaian pos pengeluaran. Misal, di awal pos pengeluaranmu terdiri dari biaya sehari-hari, tabungan, untuk keluarga, dan hiburan. Cobalah sedikit ubah dengan menghilangkan alokasi untuk hiburan dan mengubahnya untuk dijadikan dana darurat.
Di situasi seperti ini, segala keinginan yang nggak bisa langsung dilunasi sebaiknya ditunda terlebih dahulu. Pembelian apapun yang bersistem cicilan punya kemungkinan memberatkanmu di masa depan kala situasi yang tak menentu ini. Tunda sementara keinginanmu sampai masa krisis ini berlalu, atau setidaknya sampai kondisi keuanganmu lebih stabil.
Buat kamu yang bekerja kantoran dan mengalami dampak krisis eknomi karena pandemi ini, misal mendapat potongan gaji, mencari sumber penghasilan tambahan sangat disarankan. Banyak hal yang bisa dilakukan, misal berjualan makanan secara online. Kamu juga bisa memanfaatkan keahlianmu seperti mendesain dan menulis untuk mencari tambahan dari pekerjaan freelance.
Mengurangi pembelian di sini berarti kamu juga harus melakukan penyesuaian ulang dalam hal kebiasaan. Misal, kamu biasanya selalu mengalokasikan dana untuk cemilan sebesar Rp 500 ribu setiap bulannya. Coba tekan pengeluaran tersebut menjadi separuhnya atau lebih dalam rangka lebih berhemat. Kamu bisa manfaatkan selisihnya untuk dimasukkan ke tujuan yang lebih penting seperti biaya sehari-hari atau dana darurat.
Punya gaji yang stabil dan cenderung berkecukupan? Jangan terlena. Pasang pola pikir bahwa semua hal bisa terjadi di masa seperti ini, bahkan hal terburuk sekalipun. Kamu bisa sisihkan sebagian gajimu untuk melakukan investasi. Saham dan emas bisa jadi bentuk investasi yang kamu pilih.