© Pexels/mentatdgt
Hy, Diazens.
Jika kamu adalah bagian dari milenial, mungkin ini menjadi tantangan yang cukup berat ya. Hidup dalam kelompok milenial menjadi beban tersendiri karena harus menopang perekonomia keluarga. benar?
Ini biasanya disebut dengan istilah sandwich generation. Bahkan nggak seikit juga media yang gencar membicarakan soal kenaikan taraf hidup generasi milenial yang harus berjuang untuk meningkatkan biaya hidup.
Bagian dari generasi milenial juga merasajan resesi ekonomi yang nggak mudah. Misalnya nih, seperti menipisnya biaya kuliah hingga utang, biaya asuransi tinggi, bahkan sampai tidak mendapatkan upah yang tinggi dalam pekerjaan.
Mau tidak mau, hal-hal semacam ini seolah menjadi masalah berlapis-lapis yang harus dihadapi milenials.
Namun ada hal yang luar biasa dibalik tirai redup itu semua karena dalam sebuah studi yang dikutip melalui Forbes, Sabtu (14/08/2021) mengungkapkan jika milenial justru akan memiliki kekayaan lima kali lipat dari apa yang mereka miliki saat ini lho, Diazens.
Bukan tanpa alasan, kekayaan yang akan dimiliki oleh milenials itu dilandasi empat hal yang menunjang kesuksesan generasi pendobrak ekonomi.
Dikutip dari laman Entrepreneurship ternyata milenial bisa menjadi generasi terkaya dalam sejarah manusia karena alasan sebagai berikut. Apa saja?
Baby Boomers akan Mewariskan Kekayaan Mereka
Wall Street Journal mengatakan bahwa generasi sebelum milenial diprediksi akan meriskan kekayaan mereka secara besar-besaran kepada anak mereka. Senilai hingga USD 68 triliun diberikan secara cuma-cuma untuk milenials.
Maksudnya, orang-orang yang berusia 70 tahun ke atas diperkirakan memiliki kekayaan bersih hampir USD 35 triliun tahun ini.
Hal tersebut berarti baby boomers telah menimbun kekayaan hingga 157 persen dari produk domestik bruto (GNP) suatu negara yang akan memberdayakan generasi setelahnya, yang tidak lain adalah generasi milenial.
Beberapa tahun terakhir tren investasi Bitcoin dan cryptocurrency sedang hangat di masyarakat umum. Masyarakat yang lahir pada 1981-1996 telah tumbuh dewasa selama resesi ekonomi yang membuat citra sistem perbankan seperti tidak menjanjikan.
Singkatnya begini, secara anekdot mereka tidak mengembangkan kepercayaan yang sepenuhnya terhadap bank. Oleh karena itu, melihat peluang dari cryptocurrency dinilai sebagai kesempatan mereka untuk melakukan investasi yang akan lebih banyak menampung keuntungan.
Investasi jangka panjang ini terlihat lebih menjanjikan karena ada jaminan dana pensiun di masa tua nanti. Nggak hanya itu lho Diazens, mereka juga aktif berdagang, membeli barang, dan jasa melalui aplikasi daring menggunakan mata uang ini.
Oleh karena itu, prediksi para ahli adalah Bitcoin akan kembali menguat pada 2030 yang mencapai USD 500 ribu.
Menurut penelitian yang dilakukan The Pew Research Center, ditemukan rumah tangga milenial saat ini memiliki penghasilan yang lebih besar dibandingkan orang tua mereka atau generasi yang lebih tua.
Pendapatan rumah tangga yang dihasilkan satu kepala rumah tangga dari usia 54-72 tahun berada di posisi tertinggi. Sementara itu, rumah tangga gen-X yang saat ini berada di usia 38-53 tahun hampir sama dengan pendapatan rumah tangga beberapa dekade lalu?yaitu generasi orang tua mereka.
Dalam sebuah penelitian, pendapatan rata-rata satu keluarga AS berada di sekitar USD 69 ribu atau setara dengan Rp 994,4 juta pada tahun 2017. Angka tersebut merupakan peningkatan dari setiap tahunnya dari tahun 2000.
Metodologi dan sumber data yang digunakan dalam penelitian menemukan kepala rumah tangga yang saat ini berusia lebih muda memiliki upah setara. Oleh karena itu, peluang tersebut bisa menjadi salah satu alasan gen-X menjadi generasi terkaya dalam sejarah.
Mengatur finansial yang dilakukan lebih berbeda dibandingkan generasi sebelumnya disebabkan karena adanya peralihan uang digital.
Dengan berbagai pertimbangan pengeluaran yang perlu dipikirkan, membuat mereka mencari cara untuk mendapatkan pinjaman atau menunda pembelian rumah.
Selain itu, cara umum yang dilakukan lainnya adalah mencari pekerjaan sampingan, menggunakan penasihat untul berinvestasi, dan menghemat segala pengeluaran.
Melalui perangkat digital dan bantuan teknologi, generasi milenial memiliki opsi keuangan yang lebih beragam. Contohnya, menggunakan apliksi pengatur pengeluaran, memiliki aplikasi otomatis auto financial, kartu kredit, dan sebagainya.
