©shutterstock.com/Kmpzzz
Kebanyakan orang menganggap frugal living seperti hidup dengan berburu diskon belanja, shopping hanya di thrift shop, dan mengurung diri di rumah daripada menghabiskan uang untuk pergi keluar.
Namun, dikutip melalui Wealthsimpel, frugal living adalah cara mengelola keuangan dengan fokus ke prioritas hidup. Secara sederhana, frugal living adalah gaya hidup yang mengutamakan tujuan keuangan masa depan dengan mengalokasikan dana secara sadar ke hal-hal yang lebih penting.
Seseorang yang ingin menerapkan frugal living harus menyadari adanya tujuan hidup dan bagaimana cara mencapainya melalui pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu dasar dari frugal living adalah membedakan kebutuhan dan keinginan. Namun, disamping itu, nggak ada langkah yang ‘pasti’ dalam menerapkan gaya hidup ini.
Nggak hanya berpusat pada mengeluarkan uang secara bijak, berikut ini beberapa prinsip frugal living dan pengelolaan keuangan :
Seiring dengan banyaknya uang yang kita punya, mungkin kita bakalan lebih bahagia. Tapi itu cumans ampai di satu titik aja. Selebihnya itu, berapapun banyak uang yang kiat keluarga, tingkat kebahagiaan mungkin nggak akan bertambah.
Jadi, tentukan di mana titik cukup buat kamu.
Mengevaluasi pengeluaran dalam menerapakan gaya hidup frugal ini nggak cuman dengan mencatat nominal yang kita keluarkan ya, tapi dengan mengukur nilai yang kita dapatkan dari uang yang kita keluarkan.
" Apakah uang yang aku keluarkan ini memberikan kebahagiaan yang proporsional?"
" Apakah uang ini aku belikan sesuatu yang meningkatkan nilai dan sesuai dengan tujuanku?
Frugal living itu nggak berarti kamu nggak boleh bahagia dengan hal-hal yang mengeluarkan uang, tapi benar-benar mengevaluasi pengeluaran. Misalnya nggak apa-apa kok kamu membeli gadget yang lebih mahal, namun memiliki nilai lebih misalnya lebih awet, mudah dioperasikan, memudahkan pekerjaan.
Konsep dan penerapan frugal living pun berbeda dalam masing-masing individu. Tergantung pada pendapatan, gaya hidup dan tujuan, frugal living nggak melulu soal masak di rumah atau belanja kalau hanya ada diskon, kamu tetap bisa menerapkan frugal living dengan hidup yang berkecukupan dan bahagia dengan tips berikut ini.
Penerapan frugal living harus diawali dengan tujuan keuangan yang jelas. Jika tujuan ditetapkan dengan baik, ini akan mempengaruhi rasa konsisten kamu dalam menerapkan frugal living.
Entah untuk dana pensiun, beli rumah di usia muda, atau bercita-cita beli barang tanpa liat harga, tujuan kamu bisa bikin kamu lebih semangat juga lho!
Sesaat sebelum gajian, kelola pendapatan kamu dengan bijak melalui anggaran keuangan. Catat dan bagi kebutuhan kamu dalam beberapa kategori dan estimasikan budget yang diperluka.
Sebagai contoh, kamu bisa atur kebutuhan makan, bayar listrik, cicilan, dan sebagainya. Jangan lupa sisakan gaji kamu buat nabung dan dana darurat ya, Diazens!
Nah, setelah melakukan budgeting, kamu tetap harus mencatat pengeluaran kamu. Ini berguna untuk melacak pengeluaran tidak terduga yang mungkin nggak sengaja atau terpaksa kamu lakukan. Dengan pencatatan yang baik, kamu nggak akan kaget kalau tiba-tiba duit kamu berkurang karena hal-hal yang kamu lupakan.
Penting! Kamu harus menganalisa keinginan dan kebutuhan setiap kali ingin mengeluarkan uang, entah untuk grocery shopping, makan, dan lain-lain. Terkadang, laper mata justru jadi bumerang di akhir bulan loh, Diazens.
Hindari berhutang kalau nggak perlu. Dalam menerapkan frugal living, kamu harus pertimbangkan membeli segala sesuatu secara langsung jika ada uang lebih atau menunggu dan menabung terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu akan terbebas dari cicilan yang membebani kamu di bulan-bulan berikutnya deh!
Tren bukan segalanya, kamu tetap bisa tampil presentable tanpa harus mengikuti tren. Ini adalah sumber pengeluaran tidak terduga yang menguji kekuatan kamu dalam menerapkan frugal living.
Coba untuk pertimbangkan membeli barang dengan masa pemakaian berkelanjutan dibanding membuang uang hanya untuk barang yang kamu pakai sekali atau dua kali.
Penerapan frugal living bukan tentang mengorbangkan kenyamanan atau kualitas hidup, tapi lebih kepada membuat keputusan finansial yang bijak.
Setelah melihat tips tersebut, nggak sulit kan untuk menerapkan gaya hidup hemat yang sesuai dengan kebutuhan. Di kehidupan yang serba cepat ini, penting untuk selalu memperhatikan kondisi keuangan yang nggak selalu baik. Jadi, kapan mau memulai frugal living nih, Diazens?
Penulis : Fishella W.