© Liputan6.com/Angga Yuniar
Situasi dunia belakangan sangat tidak terprediksi, terlebih dengan munculnya virus corona yang banyak memakan korban jiwa. Akhirnya, perputaran roda kehidupan pun turut melambat.
Dari sisi ketahanan ekonomi, di saat seperti ini kita jadi sadar akan pentingnya kepemilikan dana darurat. Dana darurat seperti ini umumnya harus disiapkan untuk kurun tiga sampai enam bulan. Semakin banya, maka akan semakin baik.
Para ahli bahkanmenyarankan jika kita harus memiliki dana darurat untuk kurun dua belas bulan di masa ekonomi yang penuh ketidak pastian seperti sekarang ini.
Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips untuk mulai menyiapkan dana darurat seperti dilansir dari Liputan6.com.
Pengaturan keuangan paling umum adalah dengan menyisihkan sebagian penghasilan dalam sebulan. Ya masak sih gaji sebulan juga dihabiskan dalam sebulan?
Mulai lah dengan memotong pengeluaran di luar pengeluaran pokok. Kemudian manfaatkan gaji yang sudah dimilii di rekening bank dari bulan lalu untuk dialokasikan sebagai biaya pengeluaran di bulan berikutnya.
Ini berlaku kalau kamu baru membuka rekening di bank. Dengan memanfaatkan bonus yang diberikan, kamu bisa menyisihkan sebagian untuk dimanfaatkan sebagai dana darurat.
Namun, ada beberapa kelemahan dalam strategi ini. Kamu dituntut untuk rajin menulis setiap akun yang dibuka, menghemat sebagian dari penghasilan karena mereka kena pajak, dan mengawasi biaya.
Beberapa bank sudah memiliki sistem yang memungkinkan untuk kamu mengalokasikan sebagian dana di tabungan untuk diendapkan setiap bulannya. Jadi ketika kamu punya uang lebih, secara otomatis akan terpotong ke rekening yang sudah ditentukan yang dikhususkan untuk dana darurat. Ini akan memudahkan prosesmu dalam menabung.
Tiga cara di atas memang tidak bisa memenuhi tabungan daruratmu secara instan, namun cukup memberi bayangan jika ingin dimulai dari sekarang.
Selamat menabung!
