©healthline.com
Sebenernya tulisan tentang tanda bahaya kehamilan itu nggak bermaksud buat menakut-nakuti ibu hamil. Tapi ini penting banget lho untuk membantu para ibu hamil di luar sana untuk selalu aware dengan kondisi kehamilannya. Tapi sekali lagi, walaupun penting untuk mewaspadai gejala yang bisa menjadi tanda bahaya pada kehamilan, juga penting untuk menyaring informasi biar nggak salah.
Seorang wanita yang sedang hamil pasti selalu was-was tentang sesuatu yang sedang bertumbuh. Silahkan waspada ya bu ibu! Tapi, penting untuk diketahui kalau kehamilan berbeda untuk setiap wanita.
Misalnya, nggak semua wanita mengalami mual dan muntah di pagi hari. Bahkan juga berbeda kan antara satu kehamilan dengan kehamilan berikutnya di orang yang sama.
Tapi meskipun ada gejala yang normal, ada beberapa gejala khusus yang mungkin mengindikasikan tanda bahaya pada kehamilan. Jadi kalau salah satu dari tanda ini terjadi, nggak ada salahnya buat menghubungi dokter untuk memastikan kondisi buat bayi kamu.
Pembengkakan adalah hal yang normal buat ibu hamil. Ya kali ibu hamil tetep kurus langsung singset. Tapi, kasih perhatian khusus untuk pembengkakn yang terjadi di tangan atau wajah karena bisa jadi itu merupakan tanda bahaya kehamilan.
Bengkak di tangan dan wajah bisa jadi merupakan tanda preeklampsia, yaitu tekanan darah tinggi ditambah dengan kegagalan organ, biasanya ginjal atau hati. Tanda bahaya kehamilan ini biasanya terjadi di kehamilan setelah berusia 20 minggu.
Kalau nggak tertangani, maka bisa berakibat fatal untuk ibu dan bayi.
Peningkatan berat badan adalah hal yang normal untuk kehamilan. Setiap wanita hamil juga mengalami kenaikan yang berbeda, ya kan? Ada yang cuman sedikit tapi ada juga yang banyak banget.
Tapi, seharusnya penambahan berat badan pada wanita hamil terjadi dengan lambat namun mantap. Aturannya, wanita hamil nggak boleh naik lebih dari rata-rata dua kilo seminggu. Ingat ya, rata-rata.
Nah kalau terjadi penambahan berat badan yang cepat, maka bisa jadi itu merupakan tanda bahaya kehamilan berupa preeklampsia.
Ini wajar terjadi misalnya pada mereka yang berdiri terlalu cepat atau terburu-buru. Normal juga kok untuk ibu hamil yang mengalami penglihatan kabur dan merasa pusing.
Tapi, ini juga bisa jadi tanda bahaya kehamilan kalau disertai dengan pembengkakan, sakit perut, sakit kepala, atau kenaikan berat badan yang cepat. Ini bisa jadi tanda adanya preeklampsia, atau keberadaan diabetes gestasional.
Minggu ke-28 hingga ke-40 merupakan waktu yang menenangkan sekaligus deg-degan kali yah untuk ibu hamil. Nggak jauh beda, setiap fase kehamilan punya tantangan masing-masing.
Ini terjadi kalau muncul kontraksi yang menyebabkan perubahan serviks sebelum umur kehamilan ke-37. Tanda bahaya kehamilan berupa kelahiran, karena tentu aja prematur menghasilkan beberapa risiko pada bayi.
Tanda bahaya kehamilan berupa kelahiran prematur bisa berupa
Ini normal kalau terjadi sebelum kelahiran. Namun bila terjadi beberapa minggu sebelum waktu lahir datang, maka merupakan tanda bahaya kehamilan berupa komplikasi serius.
Pendarahan pada trimester ketiga mungkin punya banyak penyebab, dan salah satunya yaitu placenta previa. Apa itu?
Jadi begini, biasanya plasenta lahir setelah bayi lahir. Dalam dalam kondisi ini, plasentalah yang lebih dulu dan menghalangi pembukaan serviks.
Tanda bahaya kehamilan dari kondisi ini bisa berupa pendarahan vagina berwarna merah terang, tiba-tiba, banyak, dan tidak nyeri, yang biasanya terjadi setelah minggu ke-28 kehamilan
Di masa ini, mungkin kamu akan mengalami banyak perubahan pada tubuh. Namun ada juga beberapa yang bisa menjadi tanda bahaya kehamilan. Apa saja?
Pendarahan ringan di masa ini bisa jadi merupakan fase implantasi. Selain itu, leher rahim wanita juga lebih sensitif saat hamil, jadi sangat mungkin terjadinya bercak atau pendarahan ringan saat sedang berhbungan intim.
Tapi, pendarahan berat juga bisa menjadi tanda bahaya adanya keguguran atau kehamilan ektopik.
Kalau pendarahan dan kram yang parah mirip dengan kram menstruasi, maka itu bisa menjadi keguguran yang mengancam. Tanda bahaya kehamilan berupa nyeri perut bagian bawah yang tajam, juga mungkin merupakan tanda kehamilan ektopik, yaitu saat telur yang dibuahi ditanam di luar rahim.
Mual dan muntah merupkaan hal yang normal, terlebih di fase ini. Sebagian besar wanita mengalami hal ini kok. Tapi kalau mual dan muntah membuat seorang wanita jadi terdehidrasi, maka itu bisa menjadi tanda bahaya kehamilan dan si ibu, terlebih kalau si ibu nggak bisa menahan air atau cairan apapun selama 12 jam.
Jadi, intinya adalah mual dan muntah bukan merupakan tanda bahaya kehamilan, namun akan berbahaya bagi si ibu dan bayi kalau terus menerus dalam kondisi tersebut.
Demam yang lebih dari 38 derajat selaam kehamilan bisa jadi merupakan tanda bahaya kehamilan yang serius,
Apa artinya? Bisa jadi itu merupakan tanda infeksi, yang dapat mempengaruhi bayi.
Dilansir dari webmd.com, demam selama kehamilan yang disertai dengan ruam dan nyeri sendi dapat menjadi tanda bahaya kehamilan berupa infeksi seperti cytomegalovirus ( CMV ), toxoplasma, dan parvovirus.
CMV sendiri merupakan penyebab paling umum dari tuli bawaan.
Keputihan merupakan hal yang nromal, tapi untuk beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan. Apa saja? Bisa jadi keputihan merupakan tanda infeksi atau penyakit menular seksual yang punya konsekuansi penting selaam masa kehamilan.
Saat sedang hamil dan merasakan hal tersebut, nggak ada salahnya untuk memeriksakan diri. Rasa nyeri bisa jadi merupkaan tanda bahaya kehamilan, misalnya infeksi kandung kemih atau saluran kemih, yang kalau nggak diobati, bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Ini nggak terjadi di sebagian besar kehamilan, tapi, hamil berarti ada kemungkinan besar terjadi pembekuan darah.
Gumpalan darah di betis dapat menyebabkan rasa sakit atau bengkak dan dapat mengakibatkan gumpalan darah yang bergerak ke paru - paru , yang bisa berakibat fatal.
Ibu hamil yang sebelumnya sudah punya kondisi medis tertentu, seperti tiroid, diabetes, tekanan darah tinggi, asama atau lups, harus terus mencatat perubahan yang terjadi dalam dirinya semasa kehamilan. Kenapa ini penting?
Karena penyakit yang nggak terkontroll dengan baik bisa menjadi tanda bahaya kehamilan yang serius.
Misalnya nih, hormon tiroid yang terlalu tingggi atau rendah bakalan berisiko pada peningkatan keguguran.
Di masa kehamilan trisemester kedua ini, kebanyakan orang mengalami masa kehamilan yang terbaik. Karena mual dan muntah bakalan sembuh, risiko keguguran menurun, dan nyeri yang akan dirasakan pada akhir kehamilan masih agak jauh.
Meski begitu, ada beberapa tanda bahaya kehamilan yang nggak boleh dicuekin, diantaranya
Meskipun keguguran jauh lebih jarang terjadi pada trimester kedua, tapi bukan berarti nggak mungkin. Pendarahan vagina biasanya merupakan tanda peringatan pertama. Keguguran pada trimester kedua (sebelum 20 minggu) dapat disebabkan oleh beberapa faktor berbeda, yang dapat meliputi:
Ketuban biasanya pecah sebelum kelahiran. Tapi kalau terjadi di waktu yang dini, maka bisa merupakan tanda bahaya kehamilan kare ada kekhawatiran bayi terkena infeksi.
Sayangnya, penyebab tanda bahaya kehamilan berupa pecah ketuban ini masih nggak jelas. Namun pada mayoritas kasus, sumber masalahnya adalah infeksi pada membran.
Tanda bahaya kelahiran berupa pecahnya ketuban ini adalah masalah besar, karena dapat menyebabkan kelahiran prematur. Bayi yang lahir antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan berada pada risiko terbesar untuk punya masalah medis jangka panjang yang serius, terutama penyakit paru-paru.