© Shutterstock.com
Trimester awal kehamilan seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian ibu, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keguguran. Memang, trimester awal ini sangat rentan Moms bagi ibu mengalami keguguran. Bahkan, lebih dari 80 persen keguguran biasanya terjadi di tiga bulan pertama kehamilan.
Karena itu, nggak jarang ibu merasa khawatir jika mengalami sederet gejala yang mengarah pada keguguran. Meski beberapa kondisi ini memang perlu perhatian khusus, tapi sebaiknya Moms jangan keburu panik karena belum tentu sederet gejala ini menandakan keguguran.
Apa saja gejalanya? Dikutip dari Verywell Family, berikut sederet "alarm" palsu keguguran yang seringkali dialami ibu hamil.
Biasanya, pada awal kehamilan, dokter akan menguji kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) selama beberapa hari. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan apakah hormon ini meningkat sebagaimana mestinya.
Pada sebagian besar wanita hamil, tingkat hCG biasanya akan berlipat ganda setiap dua sampai tiga hari selama awal trimester pertama. Nah, bila tingkat hCG Moms rendah setelah tes pertama, jangan panik dulu ya Moms.
Bisa saja hal ini menandakan Moms sedang dalam masa awal kehamilan. Pada akhirnya, tingkat hCG akan terus meningkat kok selama kehamilan. Tapi, bila kadar hCG tetap nggak naik baru kemungkinan bisa jadi Moms mengalami keguguran.
Wajar kok bila Moms khawatir saat timbul bercak atau flek di awal kehamilan. Bila Moms mengalami hal ini, segera hubungi dokter ya. Moms sebaiknya memberitahu dokter jika mengalami pendarahan apapun.
Meski flek bisa jadi pertanda keguguran, nyatanya ada banyak penyebab lainnya yang menyebabkan Moms mengalami flek selama awal kehamilan. Salah satunya flek yang timbul saat plasenta ditanamkan dalam rahum. Flek ini dianggap normal terjadi.
Sepreti flek, kram bisa terjadi pada kehamilan normal dan bukan menjadi tanda keguguran. Tapi, bila kram ini disertai dengan pendarahan, baru Moms perlu waspada. Selain itu, bila Moms mengalami kram parah dengan atau tanpa pendarahan, sebaiknya Moms segera temui dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Begitu juga bila Moms mengalami kram yang disertai sakit perut atau punggung bagian bawah yang parah, hal ini bisa jadi tanda Moms mengalami kehamilan ektopik dan harus segera mendapat perawatan.
Sangat wajar Moms gejala kehamilan berfluktuasi dari hari ke hari selama awal kehamilan. Bahkan, wajar jika kadang gejala ini tiba-tiba hilang.
Hilangnya gejala kehamilan seperti nyeri payudara, perubahan suasana hati, ngidam makanan sebenarnya nggak selalu pertanda ada masalah. Terutama bila kehamilan Moms mendekati minggu ke-12 dimana biasanya gejala kehamilan cenderung mereda.
Jadi, bila Mom tiba-tiba nggak menunjukkan gejala kehamilan sama sekali jangan panik dulu ya Moms dan hubungi dokter.
Morning sickness memang jadi salah satu tanda kehamilan yang umum dialami sebagian besar ibu. Meski begitu, jangan panik dulu ya Moms bila nggak mengalami morning sickness ini.
Tak adanya gejala morning sickness bukan berarti Moms mengalami keguguran. Faktanya, sekitar sepertiga ibu hamil nggak mengalami morning sickness lho.
Nah, itu dia sederet tanda palsu keguguran yang mungkin ibu sering alami selama kehamilan. Terpenting, selalu periksakan kehamilan secara rutin ya Moms agar segera mendapat penanganan yang tepat bila menemui masalah. Semoga membantu.