© Shutterstock
Banyak calon Moms yang mengidam-idamkan melakukan persalinan secara normal. Tapi, kalau tidak memungkinkan tak ada salahnya kok untuk melakukan operasi caesar.
Operasi caesar ternyata bermanfaat bagi calon Moms untuk mengurangi risiko karena melahirkan bayi kembar, sungsang, terlalu besar dan pembukaan yang lambat. Tak hanya itu, caesar juga berguna kalau Moms punya riwayat kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, herpes, HIV dan masalah pada plasenta.
Sayangnya, banyak sekali rumor dan mitos yang beredar tentang operasi caesar yang malah membuat para Moms khawatir. Yuk, kupas satu-satu di artikel berikut!
Nyatanya, semua Moms yang baru melahirkan bisa mengalami kesulitan untuk mengeluarkan ASI, termasuk yang bersalin secara normal. Inisiasi menyusui dini (IMD) bisa dilakukan di ruang operasi. Moms pun bisa meminta obat pereda rasa nyeri saat memberikan ASI pada bayi pertama kalinya.
Melahirkan secara normal ataupun caesar punya kesulitannya masing-masing. Perlu diketahui, Moms yang bersalin dengan operasi caesar akan menjalani proses pembedahan sebesar 7 cm untuk melahirkan bayi seberat kurang lebih 3,5 kg. Tentunya bukanlah perkara mudah. Belum lagi Moms akan merasakan nyeri pascaoperasi yang memerlukan waktu pulih yang lama.
Daya tahan tubuh atau imun bayi ternyata tidak berkaitan dengan caranya dilahirkan. Adapun yang berpengaruh adalah usia kehamilan dan pemberian ASI.
Faktanya, Moms yang sudah melakukan operasi caesar masih bisa kok untuk melakukan persalinan normal ke depannya. Tentu saja, hal itu perlu dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter.
Biasanya, persalinan normal memungkinkan setelah dua tahun setelah operasi caesar.
Banyak yang berpikir bahwa operasi caesar bisa membuat calon orangtua bisa menentukan tanggal lahir sang buah hati. Tapi, sebenarnya tidak boleh sembarangan loh. Penting juga untuk memperhatikan usia janin dan kondisinya. Untuk itu, tetaplah rajin berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Gimana, sudah paham kan Moms? Semoga informasi ini bermanfaat ya!