© Shutterstock
Ternyata Korea Selatan punya banyak hal unik terkait dengan kehamilan. Fyi nih Diazens, di Korea Selatan, kehamilan adalah hal yang diutamakan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan tingkat kelahiran yang rendah yang terus menurun secara signifikan antara tahun 2015 sampai 2019.
Menurut data di tahun 2015 sendiri angka kelahiran hanya mencapai 1,24 kelahiran per perempuan, sedangkan di tahun 2019 turun menjadi 0,92 kelahiran per perempuan saja.
Oleh karena itu, pemerintah Korea berupaya sekuat tenaga untuk membantu para ibu hamil agar nyaman selama kehamilan hingga persalinan. Bagaimana ya bentuk upaya pemerintah Korea? Yuk intip faktanya!
Karena tingkat kelahiran di Korea sangat rendah, pemerintah berusaha membantu mempermudah keuangan selama masa kehamilan. Bantuan ini mereka berikan melalui ????? atau Kartu Pretty Mom.
Kartu ini ditawarkan kepada semua perempuan hamil, baik asing maupun orang Korea selama mereka membayar ke dalam sistem Asuransi Kesehatan Nasional.
Kartu Pretty Mom ini sendiri bernilai ?500.000 atau sekitar Rp 6.000.000,00 bahkan juga bisa lebih. Jumlah saldo bisa berbeda dari tahun ke tahun. Kartu ini bisa digunakan di rumah sakit atau klinik manapun untuk check-up kehamilan maupun persalinan. Menarik kan?
Setelah terkonfirmasi bahwa memang sedang hamil, kantor distrik setempat akan memberikan ibu hamil lencana ??? ?? atau imsanbu meonjo yang memiliki arti ibu hamil pertama.
Lencana ini disediakan untuk membantu perempuan hamil yang kesulitan untuk mendapatkan kursi kosong di tranportasi umum. Maksudnya agar orang-orang tahu bahwa penting untuk mereka mendahulukan perempuan yang sedang hamil untuk duduk di transportasi umum, seperti bis maupun kereta bawah tanah.
Di setiap daerah di Korea punya setidaknya satu pusat kesehatan masyarakat. Biasanya mereka menyediakan suplemen zat besi dan vitamin gratis serta tes darah, yang biasanya merupakan layanan berbayar di rumah sakit besar..
Layanan kesehatan ini juga punya kelas yang mencakup berbagai mata pelajaran mulai dari nutrisi untuk ibu yang sehat hingga menyusui dan sebagainya yang semuanya gratis.
Hari libur nasional ini bertajuk Hari Wanita Hamil atau Pregnant Women's Day yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Pregnant Women's Day sendiri masih tergolong baru karena baru diadakan pada tahun 2005.
Sepanjang hari di tanggal 10 Oktober, para tenaga medis akan memberikan materi promosi dan hadiah untuk meningkatkan visibilitas dan meningkatkan perhatian warga Korea terhadap ibu hamil.
Di Busan, pemerintah memasang peringatan berbasis bluetooth di kereta bawah tanah yang bernama kampanye The Pink Light.
Cara kerjanya adalah perempuan hamil di Busan bisa mendaftar untuk mendapatkan 'suar' nirkabel, perangkat fob kecil seperti gantungan kunci yang mudah dipasang di dompet.
Ketika seorang wanita dengan 'suar' mendekati tempat duduk prioritas pada jalur Transit Kereta Api Ringan Busan-Gimhae, lampu merah muda akan menyala dan mengeluarkan suara, menunjukkan penumpang yang tidak hamil atau berbadan sehat yang duduk di sana harus menyerahkan kursi mereka.
Kampanye ini hampir sama seperti yang sudah ada di Inggris yaitu lencana 'Baby on Board'. Bedanya, di Korea Selatan kampanye ini diadakan untuk meningkatkan angka kelahiran negara.
Warga Korea Selatan biasanya memberikan nama panggilan untuk janin yang sedang mereka kandung atau bahasa Koreanya taemyong. Bukan berarti mereka akan menamakan anaknya sama seperti nama panggilan mereka saat sedang di dalam kandungan ya.
Saking pentingnya, orang-orang akan memasang pandangan 'kosong' kalau ibu hamil tidak memiliki nama panggilan untuk bayi yang ada di dalam kandungannya.
Menurut kalian mana nih yang paling menarik?