© Freepik.com
Berkendara dengan motor memang lebih efisien ya apalagi bila jalanan sedang macet. Namun sayangnya, berkendara dengan motor ini juga memiliki risiko yang nggak bisa dianggap enteng, terutama bila terjadi kecelakaan.
Sayangnya, nggak sedikit ibu hamil yang terpaksa menggunakan motor untuk bepergian. Sebenarnya, boleh nggak sih mengendarai motor selama kehamilan?
Melansir dari Alodokter, sebenarnya boleh kok Moms bagi kita mengendarai motor saat hamil. Namun disarankan Moms melakukannya setelah trimester kedua dan janin dalam kondisi yang sehat.
Hal ini karena pada trimester kedua dirasa cukup aman sebab bayi sudah mulai tumbuh dan berkembang. Meski relatif aman, bila Moms memiliki kondisi seperti letak plasenta terlalu rendah (plasenta previa), kondisi serviks lemah, gangguan tulang belakang, berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur, dan tubuh memerlukan banyak istirahat sebaiknya Moms lebih berhati-hati saat berkendara dengan motor.
Mungkin Moms juga khawatir ya terhadap guncangan saat melewati jalanan rusak dan berpikir hal ini bisa berdampak buruk pada bayi dalam kandungan. Nyatanya hal ini masih belum terbukti benar kok Moms.
Di dalam kandungan, bayi terlindung dengan baik akibat adanya cairan ketuban dan juga perlindungan dari otot perut, rahim, dan panggul.
Meski begitu, nggak bisa dikatakan 100% aman juga Moms mengendarai motor saat hamil. Risiko terbesar yang bisa terjadi yakni apabila mengalami kecelakaan. Nggak hanya bisa merenggut nyawa, kecelakaan ini juga bisa menyebabkan terjadinya komplikasi kehamilan yang cukup berbahaya.
Bila Moms masih ragu harus mengendarai motor atau tidak selama kehamilan terutama di trimester pertama, Moms sebaiknya megonsultasikan hal ini lebih dulu pada dokter.
Karena itu, jika Moms harus berkendara dengan motor selama kehamilan, penting mengambil tindakan pecegahan. Berikut ini beberapa tips aman yang bisa Moms coba saat harus mengendarai motor
1. Selalu gunakan helm ber-SNI saat mengendarai motor.
2. Gunakan sepatu datar yang nyaman dan sebisa mungkin hindari menggunakan heels.
3. Hindari berkendara di saat jam-jam sibuk.
4. Berkendara di rute yang pendek dan biasa dilewati.
5. Hindari berkendara saat hujan. Saat hujan, jalan bisa menjadi licin dan genangan air bisa menutupi lubang sehingga sulit untuk mengidentifikasinya.
6. Berhati-hatilah pada belokan.
7. Ketahui berbagai pusat perawatan kesehatan di sepanjang rute yang Moms lalui. Hal ini bertujuan sebagai antisipasi bila terjadi keadaan darurat.
Tapi, berkendara dengan motor ini tak disarankan bila Moms sudah memasuki trimester ketiga kehamilan. Pasalnya, pada trimester ini Moms mungkin mengalami kesulitan saat harus mengendarai motor.
Hal ini dikarenakan kinerja gerak refleks dan persendian Moms yang nggak seoptimal dulu saat Moms dalam kondisi tak hamil. Semoga bermanfaat ya Moms.
