© Thepeculiarppl
Pernah dengar nggak, penyebab janin tidak berkembang? Namun sebenarnya moms, di dunia medis nggak ada istilah tersebut loh! Adanya kehamilan kosong yang sering salah dipahami menjadi janin tidak berkembang. Di dunia medis disebut blighted ovum.
Maksud dari kehamilan kosong ini adalah adanya kantung kehamilan namun tidak terdapat embrio di dalamnya. Hal ini bisa saja terjadi kalau sel telur di dalam rahim sudah dibuahi namun tidak berkembang ke tahap selanjutnya. Sehingga janin tidak terbentuk.
Ada juga yang disebut IUGR (Intrauterine Growth Restriction) yang merupakan janin berkembang dengan lambat. Kalau ini beda lagi ya moms. Peristiwa ini adalah pertumbuhan janin yang tidak sesuai dengan usia perkembangannya. Biasa dikenal dengan istilah kecil masa kehamilan.
Lalu, apa dong penyebab janin tidak berkembang? Masyarakat banyak mengenal kehamilan kosong sebagai janin yang tidak berkembang. Biasanya hal ini terjadi di awal kehamilan.
Saat masa kehamilan hari ke-10, sel telur akan dibuahi dan membelah jadi embrio. Plasenta pun mulai berkembang dan adanya hormon kehamilan yang meningkat. Namun, kalau sel telur yang telah dibuahi (zigot) tidak berkembang dengan membelah diri maka terjadilah kehamilan kosong atau janin tidak berkembang tersebut.
Peristiwa kehamilan kosong ini bisa juga terjadi karena zigot berhenti membelah dan menempel di dinding rahim. Penyebab janin tidak berkembang ini dikarenakan adanya kelainan kromosom pada zigot tersebut moms.
Kok bisa? Hal ini dipengaruhi karena sel telur atau sel sperma yang kualitasnya kurang baik. Ada juga obat-obatan yang memiliki efek samping sebagai penyebab janin tidak berkembang.
1. Sel telur kualitasnya tidak baik
2. Sel sperma kualitasnya tidak baik
3. Efek samping dari obat-obatan
4. Mengalami infeksi
5. Kelainan bentuk rahim
6. Mengonsumsi terlalu banyak alkohol atau bahkan saat hamil.
Terus bagaimana ya caranya agar kita tahu kondisi tersebut dari penyebab janin tidak berkembang tadi?
1. Tinggi fundus tidak normal bisa diukur saat usia kehamilan 12-14 minggu. Cara menghitung tinggi fundus dari puncak tulang panggul ke bagian paling atas perut. Tinggi fundus normalnya adalah 2 cm dari usia kehamilan. Misalnya 32 minggu hamil jadi tinggi fundus yang normal adalah 30 sampai 34 sentimeter.
2. Tidak ada detak jantung yang terdengar juga bisa jadi gejala selanjutnya. Mommy bisa memeriksanya saat usia kehamilan sudah memasuki minggu ke-9 atau 10. Kalau di awal memang umumnya tidak terdengar karena penempatan plasenta. Namun, hal ini juga bisa jadi gejala awal penyebab janin tidak berkembang.
3. Pendarahan mendadak bisa menjadi salah satu tanda peringatan keguguran. Memang sih moms, biasanya mengelami pendarahan ringan atau bercak saat hamil. Namun kalau intens perlu waspada ya!
4. Menurunnya level HCG secara mendadak atau Human Chorionic Gonadotropin. Hormon ini adalah hormon kehamilan yang diproduksi saat perempuan hamil.
5. Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, IUGR adalah ukuran janin dalam kandungan yang lebih kecil. Bisa jadi ini adalah risiko penyebab janin tidak berkembang.
6. Ketuban pecah atau amnion yang merupakan cairan dalam perut bertugas melindungi janin ini pecah maka bisa jadi salah satu tanda pertumbuhan janin berhenti.
7. Demam tinggi saat masa kehamilan bisa mempengaruhi pertumbuhan janin juga moms. Jadi lebih hati-hati dan jangan dianggap remeh ya!
8. Merasakan kram saat hamil memang normal saja. Namun kalau rasanya melampaui bisa jadi tanda keguguran. Kram hebat ini berarti ada kontraksi yang mendorong janin dari rahim sehingga bisa jadi penyebab janin tidak berkembang.
9. Ibu hamil memang sudah sewajarnya memriksakan kandungan melalui USG atau Ultrasonografi. Namun jika dokter tidak bisa mendeteksi gerakan janin bisa jaddi merupakan salah satu gejalanya.
10. Janin tidak bergerak saat memasuki trimester ketiga bisa menjadi gejala penyebab janin tidak berkembang yang terakhir. Segera konsultasikan ke dokter ya moms!
Nah jadi itu tadi beberapa penyebab janin tidak berkembang dan gejala yang bisa kita kenali. Hati-hati dan waspada ya moms!
