© Shutterstock
Kehadiran bayi di dalam kandungan adalah salah satu keajaiban dalam kehidupan Moms yang menakjubkan. Ada begitu banyak hal yang membuat Moms bertanya-tanya di masa-masa kehamilan tentang apa yang dilakukan bayi di dalam sana.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah bayi dalam kandungan bisa menangis?
Sebenarnya, bayi sudah mulai belajar dan merespon dunia bahkan sejak mereka masih di dalam kandungan. Penelitian menemukan janin dalam kandungan merespon jauh lebih hebat ketimbang yang diperkirakan orang selama ini.
Janin dalam kandungan bisa merespon rangsangan eksternal, seperti suara, gerakan sang Moms, cahaya, atau pun sentuhan pada perut. Mereka pun bisa bergerak, buang air, dan jungkir-balik.
Diketahui, janin di dalam kandungan juga menangis, tetapi dengan cara berbeda. Jika setelah lahir bayi menangis mengeluarkan suara, saat di dalam kandungan yang berbeda adalah suara tangisan yang dihasilkan.
Sebuah studi di tahun 2004 menunjukkan ketika bayi mulai belajar menangis di dalam kandungan, mereka menunjukkan sisi non-vokal dari tangisannya.
Penelitian mengatakan bahwa bayi menunjukkan perilaku yang berkorelasi dengan seperti tangisan yang terjadi di luar kandungan, antara lain:
Menangis adalah tonggak perkembangan penting bagi bayi. Seorang bayi mulai mengembangkan semua inderanya, mulai dari sentuhan, penciuman, pendengaran, dan latihan gerakan bahkan saat berada di dalam rahim dan memiliki semua kemampuan untuk meniru tangisan sekitar usia kehamilan 20 minggu.
Seorang janin mungkin tidak dapat menangis dalam arti yang sama seperti saat mereka menangis di luar rahim, terutama karena rahim dipenuhi dengan cairan ketuban, yang mungkin sedikit memperlambat air mata. Tapi, janin dalam kandungan pasti bereaksi dan memproses rangsangan, termasuk perilaku menangis.
Semoga informasi di atas bermanfaat, Moms!