© Freepik
Saat hamil terjadi perubahan hormonal dalam tubuh, yaitu peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Salah satu bagian tubuh yang terkena dampaknya adalah kulit.
Peningkatan kadar hormon menyebabkan percepatan pembentukan warna kulit, akibatnya muncul area-area yang berwarna lebih gelap dari biasanya, yang disebut hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi juga dipicu hormon MSH (melanocyte stimulating hormone) yang memicu melanogenesis atau pembentukan pigmen di kulit, sehingga muncul pigmentasi berlebih (cloasma gravidarum).
Proses ini dialami oleh 90% ibu hamil dan berlangsung di beberapa daerah umum, seperti pada wajah, puting susu, leher, selangkangan, dan ketiak. Meskipun menyebabkan rasa percaya diri menurun, namun ibu hamil gak perlu khawatir berlebihan. Biasanya kulit menghitam saat hamil bisa berangsur membaik atau menghilang setelah ibu melahirkan.
Berikut bagian tubuh yang sering menghitam saat hamil:
Wujudnya:
Vlek berbentuk sayap kupu-kupu warna cokelat gelap di pipi depan. Vlek wajah waktu hamil ini dipengaruhi riwayat seseorang dengan melasma atau hiperpigmentasi wajah sejak sebelum hamil. Semakin parah kalau terkena paparan sinar matahari, atau timbul inflamasi seperti jerawat.
Penanganannya:
- Bisa menggunakan teknologi chemical peeling, microdermabrasi, maupun laser. Intinya, membuat kulit bagian atas mengalami dermatitis kontak iritan atau iritasi, sehingga terkelupas, kemudian dirangsang pertumbuhan kulit baru di bagian bawahnya.
Wujudnya:
Warna ketiak menghitam atau lebih gelap dari sekitarnya. Hiperpigmentasi pada ketiak juga disebabkan iritasi akibat gesekan antar kulit.
Penanganannya:
- Hentikan dulu penggunaan deodoran yang mengiritasi kulit.
- Jangan menggaruk area ketiak.
- Setelah melahirkan, lakukan pemutihan dengan krim pengelupas kulit yang ringan.
Wujudnya:
Area selangkangan menghitam atau lebih gelap dari sekitarnya. Selain karena hormon kehamilan, juga disebabkan iritasi akibat gesekan kulit saat beraktivitas.
Penanganannya:
- Rawat bagian yang hitam menggunakan krim pengelupas ringan.
- Hindari menggaruk area selangkangan, karena bisa membuat kulit semakin iritasi dan menghitam.
Wujudnya:
Warna puting lebih gelap, begitu pula areola atau lingkaran di sekitar puting. Proses pigmentasi di area ini murni disebabkan aktivitas hormon MSH, estrogen dan progesteron.
Penanganannya:
- Caranya dengan mengoleskan krim pengelupas kulit yang ringan.
Wujudnya:
Saat melanogenesis cukup hebat, area lipatan leher menjadi lebih kentara dan gelap. Kesan gurat-gurat hitam yang kurang cantik pun menjadi lebih terlihat. Penyebab hiperpigmentasi di area leher disebabkan hormon kehamilan, bawaan, dan tindakan manipulasi seperti mengaruk atau menggosok leher.
Pada beberapa orang dengan bawaan hiperpigmentasi, aktivitas seperti menggosok leher dengan handuk kasar maupun scrub dapat memicu kehitaman. Karena kulit yang dimanipulasi seperti ini menebal dan menjadi lebih gelap.
Penanganannya:
- Bisa dengan chemical peeling seperti di wajah. Kulit leher yang cenderung tebal, bisa dirawat dengan krim pengelupas yang cukup kuat.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!