© Newsroom.unsw.edu.au
Kehamilan membawa sejumlah perubahan pada ibu hamil. Salah satu yang paling banyak dirasakan yaitu perubahan pada indra penciuman yang semakin sensitif.
Selain penciuman yang lebih tajam, ada sebagian ibu hamil yang juga kehilangan fungsi penciumannya. Kehilangan aroma (anosmia) biasanya disebabkan karena alergi, kecenderungan genetik, polip hidung, dan obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antidepresan, dan obat antiinflamasi, seperti dikutip dari laman Babymed.
Melansir Motherandbaby, tidak jarang indra penciuman wanita akan berubah selama kehamilan, dan seringnya akan menjadi lebih sensitif. Bisa jadi, makanan, minuman, perlengkapan mandi atau bahkan orang lain akan menjadi kurang atau bahkan lebih menarik.
" Volume plasma dalam tubuh meningkat hingga 50 persen pada kehamilan, sehingga apa pun yang bergerak dari darah ke otak akan lebih cepat sampai dengan jumlah lebih besar. Beberapa ahli mengira itulah sebabnya ibu hamil bereaksi keras terhadap bau," ujar Denyse Kirkby, guru kebidanan sekaligus penulis My Mini Midwife.
Indra penciuman yang sensitif ini sebenarnya dapat menjadi tanda awal yang diharapkan. Apalagi, kehamilan adalah waktu yang emosional dan hormonal.
Jadi ketika ibu hamil tiba-tiba mencium bau yang lebih baik, itu bisa menjadi sesuatu yang penting bagi mereka. Sebab, dapat menjadi langkah awal untuk melindungi bayi dan Bunda. Atau, jika ada aroma yang tidak tercium ibu hamil, itu merupakan insting pelindung yang dirasakannya sehingga mereka dapat mengatasi berbagai hal sendirian.