© Https://www.yoamoloszapatos.com/
Ketika ibu sedanh menjalani fase kehamilan, banyak hal-hal yang berubah lho, mulai dari fisik maupun emosional ibu. Ibu jadi sering moody dan suka marah-marah tentunya.
Nah, jangan dianggap sepele moms, emosi sesaat itu ternyata jika tidak dikelola secara bertahap dan dibiarkan begitu saja bisa mempengaruhi psikis janin hingga ia kelak sudah dewasa. Nyeremin nggak sih!
Mengutip dari Live Science yang diutarakan oleh Dr Mary Kimmel, direktur medis Unit Rawat Inap Psikiatri Perinatal dan asisten profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Carolina Utara di Chapel Hill,
" Kehamilan merupakan transisi besar dalam kehidupan seorang wanita, dan ini akan melibatkan campuran emosi yang kompleks, baik dan buruk,"
Profesor tersebut juga mengatakan bahwa saat kehamilan hormon estrogen dan progesteron pada ibu hamil meningkat pesat. Tak heran, beberapa dari mereka akan lebih bersikap senstif terhadap apapun disekitarnya, selain itu karena meningkatnya progestetron, ibu menjadi lebih gampang tersinggung dan mood swing
Melansir Fatherly, dokter telah lama menyimpulkan bahwa stres prenatal yang berkepanjangan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan bahkan masalah emosional di masa depan anak, lho!
Selain ibu, ternyata perilaku sang ayah juga sangat berpengaruh pada calon anak. Artinya, bahwa mungkin saja kesedihan menekan perkembangan, tetapi juga membuka pintu bagi kebahagiaan dan kepositifan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perkembangan anak.
Semoga membantu ya moms!