© Shutterstock
Selain tendangan, memasuki trimester ketiga biasanya Moms bakal mulai merasakan bayi cegukan di dalam kandungan. Pergerakannya mirip seperti tendangan, namun lebih stabil dan pelan.
Sejatinya, cegukan pada janin adalah hal yang wajar. Hal ini biasanya mulai bisa Moms rasakan di usia kandungan 20 minggu, ada juga yang lebih. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kapan Moms bisa merasakan cegukan pada janin. Di antaranya yakni posisi plasenta dan berat badan Moms.
Untuk lebih jelasnya simak yuk artikel di bawah ini!
Sampai saat ini, sayangnya para pakar kesehatan kandungan belum menemukan apa sebenarnya alasan di balik cegukan pada bayi dalam kandungan. Tapi, yang pasti tak semua janin akan mengalami cegukan.
Sebagian teori menyebutkan bahwa cegukan yang terlalu sering menandakan adanya gangguan pada paru-paru pada janin. Namun, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan teori tersebut.
Cegukan pada janin dianggap sebagai sebuah refleks normal dan tidak berbahaya bagi janin. Namun apabila cegukan tersebut terjadi setiap waktu dan tidak berhenti, ada kemungkinan terjadi akibat hal lain. Kalau Moms mengalami hal seperti ini, segera periksakan ke dokter kandungan ya!
Cagukan dan tendangan janin memang terkadang hampir sama. Untuk membedakan, coba Moms lakukan perubahan posisi. Apabila gerakan tersebut berhenti, kemungkinan itu adalah tendangan.
Saat berada dalam posisi yang kurang nyaman, bayi cenderung akan memberi tahu Moms lewat gerakan seperti tendangan. Begitu juga saat Moms makan makanan panas, dingin, atau manis.
Apabila setelah Moms berubah namun denyutan masih tetap ada, kemudian terasa konstan dan tidak terlalu keras, bisa jadi itu adalah cegukan. Cegukan pada janin cenderung terasa berirama dan berlangsung cukup lama.
Semoga informasi ini bermanfaat yaa.