© Shutterstock
Hamil anak kembar adalah momen yang langka dan membahagiakan. Tapi, ketika bayi lahir dan tumbuh besar ternyata wajah mereka tidak mirip sama sekali, bahkan ada yang berbeda warna kulit. Lha, kok bisa ya? Simak penjelasan di bawah ya!
Ada 2 jenis kembar, yaitu kembar dizigot dan kembar monozigot.
Kembar dizigot, kembar yang paling sering (sebanyak 80%), terjadi ketika pada satu siklus bulanan yang sama terjadi pembuahan terhadap 2 sel telur oleh 2 sel sperma yang berbeda. Biasanya dalam 1 siklus menstruasi hanya menghasilkan 1 buah sel telur, tapi pada beberapa kesempatan tidak menutup kemungkinan dalam 1 siklus menstruasi menghasilkan 2 telur yang masing-masing dibuahi oleh sperma.
Sedangkan kembar monozigot atau kembar identik (20%) terjadi ketika 1 sel telur (ovum) yang dibuahi oleh 1 sel sperma menjadi blastokista mengalami pembelahan setelah terjadinya pembuahan. Oleh karena berasal dari 1 blastokista yang sama, kembar monozigot secara genetik adalah kembar identik.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kembar yang tidak identik merupakan kembar dizigot. Ada 2 pasang sel telur dan sel sperma yang mengalami pembuahan masing-masing sehingga ketika mereka berkembang dan bertumbuh akan menjadi 2 bayi yang berbeda. Sedangkan pada monozigot yang berasal dari 1 pasang sel telur dan sel sperma, terjadi pembelahan atau berduplikasi menjadi 2 pasang menjadi kembar identik.
Kembar dizigot justru membuka kemungkinan bahwa bayi itu bisa memiliki warna kulit yang sangat kontras kalau kedua orangtuanya berbeda ras. Hal tersebut lebih dikenal dengan istilah kembar birasial (biracial twins). Kembar birasial adalah anak kembar dizigot yang berasal dari orang tua atau pasangan yang berbeda ras. Melansir BBC Health, pasangan yang berbeda ras yang sedang hamil kembar, akan punya kemungkinan 1:500 untuk mempunyai bayi kembar berbeda ras.
Bayi lahir kembar siam atau conjoined twins atau siamese twins adalah kembar monozigot yang mengalami pembelahan pada usia lebih dari 2 minggu, dimana kalau terjadi pada usia tersebut maka pembelahan menjadi tidak sempurna. Blastokista yang membelah sebagian itu akan terus berkembang menjadi bayi kembar siam.
Sekarang sudah lebih paham kan? Semoga informasi ini bermanfaat ya!