© Freepik.com
Kehamilan merupakan pengalaman luar biasa yang dialami oleh para wanita. Banyak informasi terkait kehamilan, mulai dari yang sudah terbukti hingga mitos di masyarakat, yang akan kita dengar selama masa mengandung buah hati.
Tapi kemajuan teknologi dan informasi saat ini membuat banyak ahli telah mengungkapkan misteri-misteri dari kehamilan untuk menjawab rasa penasaran kita. Salah satunya adalah pertanyaan, mungkin nggak sih bayi buang air kecil di dalam kandungan kita?
Dilansir dari Boldsky, rahim memberikan tempat dan nutrisi yang sempurna bagi bayi untuk tumbuh secara alami dan normal. Tapi mungkin kita sering merasa penasaran apakah mereka merasa nyaman di dalam perut kita yang kecil dan sempit? Atau bagaimana cara mereka bernapas, makan, hingga buang air kencing di dalam sana?
Untuk menjawab rasa penasaran kita, pertama-tama kita harus mengenali perkembangan bayi di tiap trimester.
Pada trimester pertama, kita biasanya mengalami banyak perubahan tubuh, terutama hormonal. Di trimester pertama biasanya kehamilan kita belum terlalu terlihat.
Tapi jangan salah, meski begitu perubahan sudah terjadi pada tubuh kita. Hal itu karena tubuh kita mulai memberi tempat bagi janin yang berkembang dalam kandungan.
Bahkan jantung kita juga akan bekerja lebih keras untuk memompa darah ekstra ke janin. Sementara paru-paru kita juga menyediakan oksigen ekstra bagi mereka.
Trimester kedua relatif lebih mudah bagi para wanita hamil. Berat badan akan mulai bertambah dan kita akan benar-benar terlihat sedang mengandung buah hati.
Pada trimester kedua, janin mulai mengembangkan organ-organ penting tertentu seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak. Selain itu, kita juga bisa melihat tulang punggung bayi yang menunjukkan bahwa mereka sedang mengembangkan sistem saraf.
Di trimester ini bayi sudah memiliki jari tangan dan kaki. Detail dari wajah seperti kelopak mata, bulu mata, dan alis bahkan sudah mulai terbentuk.
Organ reproduksi bayi juga sepenuhnya terbentul. Di akhir trimester kedua, bayi akan mulai merespon suara dari luar. Sistem saraf yang sudah berkembang sepenuhnya memungkinkan mereka untuk menguap, meregangkan tubuh, dan menendang.
Paru-paru menjadi organ terkahir yang dikembangkan pada trimester ketiga. Tapi, bayi nggak akan menggunakan paru-paru sampai mereka lahir ke dunia.
Sebagian besar ibu hamil menghabiskan waktu trimester ketiga mereka dengan merasakan bayi bergerak dalam rahim. Pada trimester ini biasanya berat badan bati akan bertambah dan tumbuh.
Setelah memahami perkembangan bayi pada tiap trimester, kita akan mengetahui bahwa pada trimester kedua, ginjal pada bayi mulai berkembang sepenuhnya. Ginjal akan memproses aliran darah bayi untuk membuat urin.
Setelah urin berhasil dihasilkan, bayi akan mengeluarkannya di dalam rahim itu sendiri. Faktanya, urin tersebut terbuat dari sebagian besar cairan ketuban.
Selama kehamilan, bayi akan terus menerus menelan cairan ketuban. Selanjutnya dia akan memprosesnya di dalam tubuh dan mengeluarkannya.
Meski terdengar aneh, justru faktor ini sangat penting bagi kesehatan bayi. Jumlah cairan ketuban di dalam rahim adalah indikasi yang jelas bahwa sistem pencernaan bayi dan ginjal berfungsi secara normal.
Sementara bayi memang benar-benar bisa pipis di dalam rahim, tapi perlu juga diketahui kalau mereka nggak bisa buang air besar di dalam rahim. Bayi mendapatkan energi dan nutrisi langsung dari ibu melalui tali pusat mereka. Sedangkan oksigen langsung menyebar di plasenta untuk mencapai pembuluh darah bayi.
Makanya bayi nggak buang air besar di dalam rahim kita saat hamil. Hal itu diduga karena sistem pencernaan mereka yang belum berfungsi penuh.
Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran kamu ya!