© Shutterstock
Seperti yang kita tahu, paparan sinar matahari baik untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin. Pada kehamilan, sinar matahari bisaa membantu perkembangan tulang janin, begitu juga untuk mendukung sistem imun.
Tak hanya itu, menurut studi terbaru, ibu hamil yang mendapatkan paparan sinar matahari pada trimester pertama kehamilan mungkin memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kelahiran bayi prematur.
Penelitian dari University of Edinburgh, Skotlandia, yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Reproductive Health pada 9 Juli 2021, menemukan bahwa risiko kelahiran prematur pada ibu hamil sebanyak 6 persen. Tapi risiko tersebut menurun pada ibu hamil yang terpapar lebih banyak sinar matahari pada trimester pertama.
Melansir Verywell Health, Sarah Stock, PhD, peneliti kedokteran ibu dan janin dari University of Edinburgh, mengatakan kalau sinar matahari melepaskan oksida nitrat dari kulit yang bisa merelaksasi pembuluh darah. Hal ini membantu kehamilan yang sehat untuk terbentuk di dalam rahim.
Teori lainnya mengaitkan hubungan antara kelahiran prematur dan sinar matahari lebih pada vitamin D, yang mana tubuh kita memproduksinya saat terpapar sinar matahari.
Beberapa penelitian telah menunjukkan kalau tingkat persalinan prematur lebih tinggi pada ibu hamil dengan kadar vitamin D dalam tubuh yang kurang, yang mungkin karena vitamin D membantu mencegah infeksi yang bisa menyebabkan kelahiran prematur.
Meski baik untuk janin, ibu hamil yang berjemur terlalu lama atau tanpa pelindung seperti tabir surya bisa berisiko mengalami kulit terbakar sinar matahari atau risiko kanker kulit.
Oleh karena itu, Moms bisa lakukan tips aman berikut:
Paparan sinar matahari itu pentig untuk ibu hamil dan janin. Karenanya, Moms jangan malas untuk rutin berjemur, ya!