© Shutterstock
Asupan energi selama masa kehamilan menjadi penentu kesehatan Moms dan juga janin di dalam kandungannya. Asupan energi dari makanan yang sehat dan bernutrisi tentu bisa berdampak positif untuk tubuh. Tapi, juga bisa menjadi bumerang ketika asupan nutrisi tidak diperhatikan.
Status gizi menjadi salah satu aspek penting bisa menjadi penentu apakah ibu hamil bisa melewati masa-masa kehamilannya dengan baik tanpa gangguan apapun atau tidak. Salah satu permasalahan gizi pada ibu hamil yang sering terjadi adalah kekurangan energi kronik (KEK).
Kekurangan energi kronis (KEK) adalah masalah gizi pada ibu hamil yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan bergizi dalam waktu cukup lama.
Beberapa gangguan kesehatan serta dampak negatif yang bisa disebabkan akibat kekurangan energi kronis (KEK), antara lain:
Perlu diingat bahwa asupan makanan menjadi penentu status gizi ibu hamil. Saat nutrisi tidak dipenuhi dengan baik, maka perkembangan janin bisa terhambat.
Berikut panduan praktis asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa kehamilan:
Usia ibu hamil juga memengaruhi status gizinya selama menjalani masa-masa kehamilan.
Ibu hamil yang masih tergolong muda yaitu kurang dari 18 tahun akan membuat asupan gizi yang dikonsumsinya tidak akan sampai ke janin, bahkan hanya sedikit. Ini dikarenakan kondisi usianya masih dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga penyerapan nutrisi dari makanan akan bersaing dengan tubuhnya sendiri dan juga bayi di dalam kandungan.
Sementara itu, ibu hamil yang usianya terlalu tua juga memerlukan energi cukup besar untuk menunjang semua fungsi organnya karena sudah semakin melemah. Dalam hal ini, tubuhnya dan janin di dalam kandungan juga sama-sama bersaing untuk mendapatkan asupan energi.
Beban kerja yang terlalu berat bisa memengaruhi status gizi ibu hamil tanpa disadari. Apalagi aktivitas yang membutuhkan banyak energi dan lupa makan sangat rentang untuk mengalami kekurangan energi kronis.
Kalau Moms masih bekerja kantoran selama masa kehamilan, ada baiknya tetap bijak dapat membagi waktu. Usahakan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya agar selesai tepat waktu.
Saat jam istirahat tetaplah mengonsumsi makanan bergizi agar tubuh tetap dalam keadaan sehat. Lalu pastikan untuk menyisihkan sebagian waktu istirahat di luar jam makan siang dengan membuat tubuh semakin lebih rileks.
Makanan cepat saji atau fast food adalah makanan yang tidak baik untuk kesejatan tubuh, terlebih ketika harus dikonsumsi terus menerus. Makanan ini memang memiliki cita rasa yang lezat, tapi lemak dan gula berlebih di dalamnya bisa meningkat risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Bahkan sebuah penelitan dari The Journal of Child Psychology and Psychiatry menyatakan bahwa pola makan dengan konsumsi lemak dan gula berlebihan selama masa kehamilan bisa memicu anak mengalami masalah perilaku dan ADHD.
Semoga tetap waspada ya, Moms!