© Wp.com
Saat terjadi kehamilan, ibu pasti banyak menginginkan berbagai macam makanan. Untuk menaikkan gairam makan, biasanya ibu memiliki hasrat untuk 'ngidam' makanan gurih hingga yang manis kadang itu sudah biasa.
Namun, apakah ibu menyadari bahwa makan makanan manis saat kehamilan meningkatkan resiko obesitas yang nantinya akan bahayakan kesehatan janin?
Mengonsumsi makanan dan minuman manis dengan pemanis buatan menyebabkan meningkatnya BMI pada bayi atau resiko dua kali lipat kelebihan berat badan pada usia bay satu tahun
" Hasilnya memberikan bukti bahwa konsumsi pemanis buatan selama kehamilan dapat meningkatkan risiko anak usia dini kelebihan berat badan," kata Meghan B. Azad dari University of Manitoba di Kanada.
Selain itu, permen dan makanan manis yang dikonsumsi selama kehamilan juga perlu diwaspadai lho. Mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat berdampak buruk pada pertumbuhan bayi.
Selain itu, makan makanan manis saat kehamilan ternyata juga meningkatkan resiko bayi terkena asma lho!
Maka dari itu, ibu hamil memiliki batas idal mengonsumsi makanan manis sejumlah 100 kalori per hari atau setara dengan 25 gram / 6 sendok teh agar terhindar dari kemungkinan buruk diatas.
Bahaya konsumsi minuman dan makanan manis secara berlebih saat hamil selanjutnya adalah meningkatnya risiko kelahiran prematur.
Bahkan, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi 1 porsi minuman ringan manis saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur sebanyak 25%.
Faktanya mengonsumsi banyak gula atau makanan manis bisa membuat gangguan fungsi otak pad ajanin dan juga penurunan kemampuan otak lho.
Agar dapat berfungsi normal, otak juga membutuhkan vitamin dan mineral, yang didapatkan dari makanan dan minuman. Jika Anda tidak mendapatkan cukup nutrisi ini, otak tidak akan berfungsi dengan baik.
Makan terlalu banyak gula dapat merusak atau menghancurkan sel-sel otak.
Semoga membantu!