© Shutterstock
Kehamilan biasanya mulai diduga kalau tidak terjadi menstruasi sesuai jadwal normal setiap bulan. Tapi, terkadang kehamilan juga bisa ditandai dengan keluarnya darah dari vagina.
Apa yang membedakan kedua kondisi perdarahan tersebut?
Saat menstruasi, perdarahan terjadi karena tubuh harus mengeluarkan sel telur yang tidak mengalami pembuahan dari dalam tubuh. Sementara, perdarahan yang sering kali menjadi tanda awal hamil setelah haid terakhir terjadi karena sel telur mengalami pembuahan.
Setelah dibuahi oleh sperma, sel telur akan menempel pada dinding rahim agar bisa berkembang menjadi janin. Proses penempelan sel telur tersebut yang menyebabkan perdarahan tanda hamil atau yang sering kali dianggap sebagai ciri menstruasi terakhir sebelum hamil.
Berikut ciri menstruasi terakhir sebelum hamil:
Perdarahan sebelum hamil umumnya terjadi cukup ringan dan singkat. Calon ibu biasanya hanya akan mengalami kondisi ini selama 1 hingga 3 hari.
Melansir Mayo Clinic, perdarahan sering kali terjadi 10 hingga 14 hari setelah terjadi pembuahan sebagai tanda hamil setelah haid terakhir. Tapi, perdarahan bisa terjadi kapan saja dalam 8 minggu pertama usia kehamilan.
Berbeda dari darah haid, ciri menstruasi terakhir sebelum hamil adalah darah biasanya berjumlah lebih sedikit.
Darah umumnya hanya akan terlihat seperti bercak. Darah mungkin baru akan keluar saat ibu membasuh kemaluan setelah buang air kecil (BAK).
Darah mungkin juga akan keluar bersama dengan keputihan. Ini karena tubuh menghasilkan lebih banyak hormon dan ada darah yang mengalir ke vagina.
Berikut warna-warna darah tanda hamil:
Meski perdarahan di awal kehamilan bisa terjadi secara normal sebagai proses penempelan sel telur pada dinding rahim, ibu hamil tetap harus waspada. Kalau gejala perdarahan dirasa berbeda dari kondisi normal, segera periksa ke dokter untuk memastikan kondisi yang dialami.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!