© Shutterstock.com
Mengetahui jenis kelamin buah hati jadi salah satu momen menarik kehamilan yang biasanya ditunggu-tunggu banyak calon orang tua. Tapi, nggak sedikit juga mitos atau anggapan yang muncul soal jenis kelamin bayi ini, salah satunya berkaitan dengan morning sickness.
Nggak sedikit yang beranggapan bahwa ibu hamil yang nggak mengalami morning sickness berarti sedang hamil anak laki-laki. Kira-kira hal ini benar nggak ya? Dikutip dari berbagai sumber, yuk kita simak ulasannya.
Nyatanya, nggak mengalami morning sickness belum tentu Moms sedang hamil bayi laki-laki lho. Tapi memang, ada beberapa bukti bahwa hormon yang diproduksi oleh bayi perempuan bisa membuat ibu lebih mual di awal kehamilan daripada mereka yang mengandung bayi laki-laki.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami mual parah (hiperemesis gravidarum) selama trimester pertama lebih mungkin memiliki anak perempuan, Moms.
Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di Swedia terhadap lebih dari satu juta wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum. Hasilnya, 55 persen responden melahirkan anak perempuan. Tapi, penelitian ini hanya dilakukan dengan calon ibu yang dirawat di rumah sakit karena mual.
Sebenarnya, daripada menerka-nerka dari morning sickness, salah satu cara yang paling akurat untuk mengetahui jenis kelamin si kecil yakni dengan USG. Biasanya, jenis kelamin bayi mulai terlihat saat kehamilan memasuki usia 18 sampai 22 minggu.
Selain USG, cara lainnya yang bisa Moms coba yakni dengan tes darah DNA. Saat ini Moms bisa lho melakukan tes darah di usia kehamilan 9 minggu. Tes ini bisa mengungkap jenis kelamin buah hati.
Sebenarnya, tujuan utama tes ini bukan untuk mengungkap jenis kelamin Moms, tapi untuk mendeteksi apakah bayi menderita down syndrom atau kondisi bawaan genetik lainnya.
Semoga bermanfaat ya, Moms.