Gusi Bengkak saat Hamil, Yuk Moms Kenali Risiko dan Cara Mengatasinya!

Reporter : Mila
Senin, 24 Januari 2022 11:57

Jangan panik dulu ya moms.

Pada umumnya, gusi bengkak saat hamil adalah kondisi normal yang sering dialami. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan atau meningkatnya kadar asam dalam mulut yang terjadi bila moms sering muntah.

Selain itu, ada pula faktor lain yang bisa memicu timbulnya gusi bengkak selama kehamilan, seperti rasa malas untuk menggosok gigi atau akibat penyakit seperti diabetes.

1 dari 3 halaman

Gejala Gusi Bengkak saat Hamil

Pembengkakan gusi (gingivitis) biasanya mulai muncul memasuki trimester pertama ke trimester kedua.

Tapi, kondisi ini akan hilang setelah Mama melahirkan. Gingivitis kehamilan memiliki gejala yang bervariasi dan cukup mudah untuk dikenali, antara lain:

gusi mudah berdarah ketika menggosok gigi
gusi membengkak dengan warna merah terang
gigi menjadi lebih sensitif
rasa sakit ketika mengunyah
gigi menjadi longgar yang menyebabkan mudah tanggal
napas bau tidak sedap

2 dari 3 halaman

Mencegah Gusi Bengkak saat Hamil

Ilustrasi Gusi Bengkak

Berikut beberapa hal yang bisa moms lakukan untuk mencegah pembengkakan gusi saat hamil:

Rajin menggosok gigi minimal dua kali sehari terutama setelah makan.
Gunakan benang gigi atau dental floss minimal satu kali sehari
Kurangi atau hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis selama masa kehamilan
Cukupi asupan nutrisi dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur
Hindari berkumur menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol
Kunjungi dokter gigi secara rutin, minimal setahun dua kali, untuk pemeriksaan dan pembersihan plak (karang gigi)
Rutinlah berkumur dengan campuran baking soda dan air setelah muntah. Ini dilakukan untuk menghilangkan bakteri dan asam yang keluar bersama muntah

3 dari 3 halaman

Kalau pembengkakan gusi selama kehamilan makin parah, Moms dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi. Dalam beberapa kasus, peradangan gusi yang parah selama kehamilan meningkatkan risiko untuk melahirkan secara prematur dan berat badan lahir bayi yang rendah.

Semoga informasi ini bermanfaat ya!