© Resources.stuff.co.nz
Siklus menstruasi yang sehat bisa dibilang sebagai salah satu tanda kesehatan reproduksi seorang wanita. Tapi, selama kehamilan dan beberapa waktu pasca melahirkan, siklus menstruasi ini berhenti sementara Moms dalam beberapa bulan.
Setelah melahirkan, kadang siklus menstruasi ini bisa berubah dan nggak terduga. Kadang, bisa lebih awal atau malah lebih lambat dari biasanya. Karena hal ini, nggak sedikit juga menyebabkan wanita jadi khawatir.
Tapi, sebenarnya normal nggak sih bila wanita jadi mengalami siklus menstruasi yang nggak teratur pasca melahirkan? Langsung saja yuk Moms kita simak ulasannya yang sudah Diadona rangkum dari Parenting Firstcry.
Sebelumnya, yang perlu Moms pahami yakni kehamilan secara drastis mengubah beberapa hormon dalam tubuh. Termasuk juga hormon yang memastikan tentang periode teratur diantara siklus menstruasi.
Karena itu, bisa dibilang hal yang wajar Moms bagi wanita untuk mengalami perubahan frekuensi menstruasi setelah melahirkan. Selain itu, adanya banyak faktor yang menentukan kapan tepatnya tubuh kembali ke rutinitas menstruasi normal juga jadi penyebab lainnya.
Sejak masa pembuahan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan Moms bersamaan dengan perubahan kadar hormon. Nah, siklus menstruasi yang berubah merupakan konsekuensi dari perubahan ini.
Nggak hanya dari faktor hormonal, sederet faktor berikut ini juga berkontribusi membuar menstruasi Moms nggak teratur pasca melahirkan.
1. Berat Badan
Wanita cenderung menambah berat badan selama kehamilan dan beberapa waktu setelah melahirkan. Sebaliknya, ada juga beberapa wanita yang mengalami penurunan berat badan secara drastis karena kurangnya pola makan dan tidur yang tepat.
Dalam kedua kasus itu, berat badan secara langsung berdampak pada kadar hormon dalam tubuh. Bisa dikatakan berat badan ibu merupakan parameter penting dalam menentukan jangka waktu untuk beralih kembali ke siklus menstruasi yang normal.
2. Perubahan Tingkat Hormon
Setelah melahirkan, tubuh ibu akan mulai mengubah kadar hormon untuk mengantisipasi kehamilan. Sayangnya, kadar hormon ini nggak langsung kembali normal Moms segera setelah melahirkan.
Faktor-faktor seperti diet, olahraga, menyusui, dan berat badan menentukan seberapa cepat hormon kembali ke tingkat normal. Karena itu, dalam kondisi ini siklus menstruasi menjadi nggak menentu dan nggak bisa diprediksi bahkan selama beberapa bulan.
3. Menyusui
Ibu yang menyusui cenderung berovulasi lebih lama Moms setelah melahirkan. Hal ini juga disebabkan oleh prolaktin atau hormon yang bertanggung jawab untuk menginduksi sekresi susu dari kelenjar susu ikut menekan proses ovulasi.
Oleh karena itu, selama ibu menyusui, hormon itu tetap aktif dalam sirkulasi dan mencegah proses ovulasi Moms. Hanya ovulasi yang berhasil saja yang akhirnya berakhir pada menstruasi. Karenanya, menstruasi ibu jadi lebih lambat dari biasanya.
4. Kondisi Sebelum Kehamilan
Jika Moms sebelumnya menderita kondisi seperti Endometriosis, PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome), Hypo atau Hyper-Thyroidism, atau kondisi lain yang menyebabkan fluktuasi hormon, kemungkinan besar Moms akan mengalami menstruasi yang nggak teratur pasca kehamilan. Terutama bila Moms sudah menghadapi masalah nggak keteraturan siklus menstruasi sebelum kehamilan.
Jadi, sebenarnya memang wajar ya Moms bila ibu akan mengalami siklus menstruasi yang nggak teratur pasca melahirkan. Tapi bila hal ini terus berlanjut, ada baiknya Moms mengonsultasikan hal ini pada dokter untuk mencegah hal yang nggak diinginkan. Semoga bermanfaat, ya.