© 2020 Https://freepik.com/
Dilansir dari situs pennmedicine.org, Air ketuban ini memiliki banyak peran penting bagi sang janin.di dalam rahim ibu yang sedang hamil, terdapat cairan yang bernama amnion, cairan inilah yang sering kita sebut air ketuban.
Beberapa manfaat atau fungsi tersebut adalah menjaga janin agar tetap hangat. Selain itu, cairan ini berfungsi sebagai pemisah antara sel-sel yang membentuk organ tubuh yang berbeda agar tidak menyatu. Tangan yang berselaput merupakan akibat kurangnya cairan ini dan manfaat lainnya adalah membantu pertumbuhan paru-paru janin.
Namun, apakah ibu sadar saat kehamilan tua ketbuan yang dikeluarkan berwarna keruh, bisa jadi tanda-tanda berikut ini yang dialami oleh kalian, moms!
Warna air ketuban yang berubah menjadi kehijauan hingga kecokelatan dapat menandakan terjadinya kondisi yang tidak normal.
Bila mengetahui air ketuban berwarna tidak normal, ada baiknya untuk memberitahu dokter mengenai kondisi ini. Konsultasilah dengan dokter kandungan, untuk mengetahui kondisi air ketuban.
Mama juga bisa mengonsumsi air kelapa muda agar dapat membantu menjaga kondisi air ketuban tetap normal.
Air ketuban berubah menjadi keruh bisa terjadi karena adanya infeksi. Chorioamnionitis adalah infeksi yang terjadi pada plasenta. Gejala dari infeksi ini ditandai dengan rasa nyeri di bagian rahim, demam, denyut nadi pada ibu hamil dan janin mengalami peningkatan, hingga perubahan warna serta bau dari air ketuban.
Akibat dari infeksi ini, air ketuban akan terlihat bercampur dengan nanah dan menimbulkan bau kurang sedap.
Bila air ketuban pecah sebelum waktunya, proses persalinan disarankan untuk dipercepat. Hal ini tentu berguna untuk menyelamatkan ibu hamil serta janin di dalam kandungan.
Normalnya air ketuban berwarna bening. Saat kondisi air ketuban berubah warna seperti kekuningan, kehijauan atau kecokelatan berarti air ketuban telah bercampur dengan mekonium.
Perlu diketahui kalau mekonium merupakan kotoran yang dikeluarkan bayi setelah sistem pencernaannya sempurna.
Faktor penyebab tercampurnya mekonium dan air ketuban bisa terjadi karena janin merasa kekurangan oksigen, kehamilan yang membatasi waktu, hingga adanya tekanan pada kepala atau plasenta bayi saat proses persalinan.
Jika ibu merasakan gejala-gejala di atas lebih baik konsultasikan kepada dokter spesialis kandungan anda ya!