© Shutterstock
Darah berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. Darah bertugas membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Pengentalan darah pada ibu hamil tidak hanya mengganggu fungsi tubuh Moms, tapi juga sang janin.
Oleh karena itu, kenali lebih jauh bahaya pengentalan darah saat hamil dengan mengetahui penyebab, ciri, dan cara mengatasinya berikut ini!
Pengentalan darah adalah perubahan konsentrasi darah yang tadinya cair menjadi lebih kental atau padat. Kalau darah jadi lebih kental, maka akan lebih berisiko mengalami penggumpalan atau pembekuan darah. Kondisi ini bisa berakibat fatal.
Siapa saja bisa mengalami pengentalan darah. Tapi, kondisi ini lebih rentan terjadi pada ibu hamil, menjelang persalinan, hingga 3 bulan setelah melahirkan.
Melansir pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, wanita hamil 5 kali lebih berisiko mengalami penggumpalan darah daripada wanita tidak hamil.
Penyebab pengentalan darah pada ibu hamil berhubungan dengan perubahan tubuh selama kehamilan, seperti:
Beberapa ciri-ciri pengentalan darah pada ibu hamil yang perlu Moms waspadai antara lain:
Ciri-ciri ini biasanya disertai dengan hasil tes D-dimer yang tinggi pada ibu hamil. D-dimer adalah tes yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penggumpalan darah dalam tubuh.
Jurnal BioMed Research International menyebutkan kadar D-dimer normal pada ibu hamil adalah:
Hasil D-dimer pada ibu hamil yang lebih tinggi dari referensi tersebut bisa mengindikasikan adanya kondisi lain yang mengarah pada komplikasi kehamilan.
Segera konsultasikan ke dokter terkait cara mengatasi pengentalan darah pada ibu hamil yang sesuai dengan kondisi yang Moms alami.
Tidak semua kasus pengentalan darah pada ibu hamil memerlukan pengencer darah. Dokter mungkin akan memberikan beberapa cara sederhana untuk mengurangi risiko pengentalan atau pembekuan darah pada ibu hamil, antara lain:
Semoga informasi ini bermanfaat ya!