© Shutterstock
Tak bisa dimungkiri, saat hamil energi tubuh terkuras lebih banyak ketimbang biasanya. Hal ini wajar terjadi karena bayi di dalam kandungan juga sedang bertumbuh dan hal itu mengandalkan energi dari tubuh Moms.
Tidak mengherankan kalau saat hamil banyak Moms yang mengeluh lebih capek dan mudah ngantuk.
Demi menjaga kebugaran tubuh, ibu hamil disarankan untuk banyak beristirahat. Tapi, apa boleh tidur lebih dari 8 jam setiap harinya?
Penelitian membuktikan bahwa tidur adalah bagian penting yang tak boleh dilewatkan begitu saja bagi manusia di segala usia. Tak terkecuali ibu hamil, yang notabene lebih membutuhkan vitalitas tubuh yang tinggi karena membawa dua nyawa dalam dirinya.
Selain itu, tidur yang berkualitas juga akan membuat otak tetap bisa memproses informasi baru yang terlewatkan saat kita terjaga.
Normal ketika Moms merasa lebih lelah dari biasanya selama trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Di trimester pertama, volume darah dan kadar progesteron meningkat. Hal ini menyebabkan Moms merasa sangat mengantuk. Pada trimester ketiga, membawa berat badan bayi dalam kandungan dan kecemasan emosional terhadap persalinan yang semakin dekat bisa membuat Moms ingin menghabiskan waktu lebih banyak di tempat tidur.
Selain perubahan hormonal dan fisiologis ini, Moms mungkin kurang mendapatkan kualitas tidur yang baik. Ketidaknyamanan terkait kehamilan, serta tingkat stres yang bertambah juga bisa menyebabkan Moms mengalami tidur yang gelisah. Akibatnya Moms merasa lebih lelah di siang hari atau ingin tidur lebih lama.
Melansir National Sleep Foundation, durasi tidur yang diperlukan untuk kesehatan yang baik bervariasi berdasarkan usia.
7-9 jam tidur setiap hari dianjurkan pada kebanyakan ibu hamil. Kalau Moms terbiasa tidur lebih dari 9 hingga 10 jam berturut-turut, ini adalah tanda tidur uang berlebihan (dengan catatan Moms tidur pulas atau tidak terbangun-bangun).
Tetapi kalau Moms bangun beberapa kali di malam hari, atau memiliki pola tidur yang terganggu, Moms mungkin perlu waktu tidur lebih lama daripada biasanya.
Sebetulnya, yang dianggap dengan tidur berlebihan itu tidak ada yang dapat memastikan. Hal ini tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan tidur masing-masing orang.
Sebuah studi menemukan bahwa adanya kecenderungan ibu hamil tidur berlebihan di trimester ketiga.
Dalam studi tersebut, ibu hamil yang tidur selama lebih dari sembilan jam terus-menerus tanpa gangguan dan secara rutin mengalami tidur yang tenang di bulan terakhir kehamilannya memiliki kemungkinan lahir mati yang lebih besar.
Perubahan tubuh Moms membuat tekanan darah dan kadar gula menurun sehingga menyebabkan rasa lelah berlebih. Di sisi lain, peningkatan kadar progesteron selama periode ini juga membuat Moms merasa ingin lebih lama tidur.
Insomnia seringkali muncul pada trimester pertama dan ketiga kehamilan. Moms mungkin menghabiskan banyak waktu di tempat tidur, tetapi tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Tingkat stres dan kecemasan yang meningkat tentang melahirkan dan merawat anak juga dapat membuat Mama terjaga jauh melewati waktu tidur normal.
Untuk saran medis selengkapnya, Moms bisa menghubungi dokter agar segera mendapat penanganan yang tepat.