© Pampers.com
Kontraksi jadi hal umum yang biasanya dialami ibu hamil jelang melahirkan. Tapi, nggak sedikit ibu juga yang mengalami Braxton-Hicks atau kontraksi palsu di trimester ketiga.
Berbeda dengan kontraksi persalinan yang sebenarnya, kontraksi palsu ini biasanya terjadi jarang-jarang atau jaraknya tak berdekatan antar kontraksi. Hanya beberapa kali sehari.
Saat memasuki trimester ketiga, kontraksi palsu ini bisa terjadi cukup sering, Moms seperti beberapa kali sehari dalam satu jam. Tapi sebenarnya apa sih pemicu dari kontraksi palsu pada trimester ketiga ini?
Dikutip dari Healthline, ini dia lima pemicu kontraksi palsu pada trimester ketiga. Yuk, simak ada apa saja Moms.
Wanita hamil membutuhkan sekitar 2,5 liter air per hari, Moms. Bila asupan cairan ini nggak terpenuhi, ibu akan mengalami dehidrasi.
Dehidrasi saat hamil bisa membawa dampak buruk. Nggak hanya menyebabkan kelahiran prematur, dehidrasi juga bisa memicu kontraksi palsu. Karena itu, usahakan selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh selama hamil ya, Moms.
Aktivitas saat hamil juga berkaitan dengan kontraksi palsu yang dialami ibu. Saat Moms terlalu banyak berdiri atau melakukan olahraga berat saat kehamilan sudah membesar, hal ini bisa memicu terjadinya kontraksi palsu.
Setelah melakukan aktivitas ini dan Moms mengalami kontraksi palsu, segeralah beristirahat. Tapi, bila kontraksi yang Moms alami dalam pola yang teratur dan menyakitkan, segera pergi ke rumah sakit atau hubungi dokter ya, Moms.
Hubungan intim pada trimester ketiga nyatanya juga bisa memicu rahim berkontraksi Moms. Biasanya, kontraksi ini Moms rasakan setelah mengalami orgasme.
Hal ini nggak lepas dari tubuh yang menghasilkan oksitosin setelah orgasme. Hormon ini membuat otot seperti otot pada rahim jadi berkontraksi. Karena itu, sebaiknya Moms konsultasikan lebih dulu ya pada dokter sebelum melakukan aktivitas ini untuk menghindari hal yang nggak diinginkan.
Gerakan janin juga bisa menjadi pemicu lainya Moms mengalami kontraksi palsu. Gerakan janin bisa membuat rahim berkontraksi. Saat hal ini terjadi, penting juga bagi Moms untuk istirahat sejenak dan membatasi aktivitas harian.
Pemicu kontraksi palsu pada janin yang terakhir yakni kandung kemih yang penuh. Kandung kemih yang penuh bisa menekan rahim Moms yang kemudian menyebabkan kontraksi atau kram.
Kapan harus menghubungi dokter?
Saat kontraksi palsu terjadi, kadang nggak sedikit ibu yang merasa khawatir. Moms harus mewaspadai tanda-tanda persalinan dini yang biasanya terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Apa saja tanda-tandanya?
1. Kontraksi yang datang lebih kuat, lebih lama, dan jaraknya yang lebih berdekatan.
2. Sakit punggung terus menerus.
3. Tekanan dan kram di panggul atau perut bagian bawah.
4. Bercak atau pendarahan dari vagina.
5. Tak merasakan bayi bergerak setidaknya 6 hingga 10 kali dalam satu jam.
Bila Moms merasakan sederet gejala ini, segera pergi ke rumah sakit terdekat agar Moms mendapat penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat.