© Shutterstock
Infeksi saluran kemih atau biasa dikenal sebagai ISK yaitu ketika sitem saluran kemih Ibu terinfeksi oleh bakteri dan kebanyakan infeksi ini banyak dialami oleh perempuan. Terlebih lagi, karena perubahan hormon yang sangat drastis pada saat hamil ini akan meningkatkan resiko ibu terserang infeksi salura kemih.
Dalam hal ini, ormon progesteron memiliki efek melemaskan otot-otot tabung (ureter) yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Kondisi ini kemudian memperlambat aliran urin dari ginjal ke kandung kemih.
Rahim yang membesar seiring tumbuh kembang janin, juga turut menekan kandung kemih sehingga bakteri memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh sebelum akhirnya mati.
Meski sering dianggap penyakit yang ringan, infeksi saluran kemih yang terjadi pada ibu hamil ada kemungkinan akan memengaruhi janin.
Beberapa risiko yang mungkin terjadi jika Mama mengalami infeksi saluran kemih saat hamil di antaranya ketuban pecah dini, persalinan prematur, dan berat badan bayi rendah saat lahir.
Itulah mengapa infeksi saluran kemih harus segera diatasi, sebab bisa mengancam kesehatan mama dan janin.
Apabila hasil tes urin ditemukan positif ada bakteri di urin, maka dokter akan memeriksa lebih lanjut dan mungkin akan memberikan antibiotik guna membersihkan infeksi, bahkan jika tidak merasa punya gejala.
Pada hasil tes urin, akan ada penilaian terhadap leukosit (sel darah putih) dan nitrit (bukti bakteri), untuk menunjukkan keberadaan dan jumlah mereka.
Apabila leukosit dalam tubuh Mama jumlahnya banyak, itu berarti tubuh sedang melawan infeksi. Sementara itu, banyaknya nitrit menunjukkan bahwa ada bakteri dalam urin.
Bakteri yang ada biasanya Escherichia coli (E. coli), yang mungkin muncul dari usus.
Gejala infeksi saluran kemih bawah atau sistitis yang banyak dikeluhkan di antaranya rasa nyeri saat buang air kecil, sering sulit menahan urin, nyeri di bagian bawah perut, ada darah di urin, serta tubuh terasa tidak bugar.
Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Salah satunya menghentikan kebiasaan menahan buang air kecil.
Selain itu, setelah buang air kecil bersihkan area organ intim dari arah depan ke belakang. Ini untuk mengurangi penyebaran bakteri.
Keringkan area organ intim sampai benar-benar kering sebelum menggunakan pakaian dalam. Area lembap merupakan salah satu pemicu datangnya bakteri.
Hindari kebiasaan memakai celana ketat dan berbahan tidak menyerap keringat. Tak lupa, harus banyak minum air putih.
Jika terjadi tanda-tanda infeksi, baiknya hubungi dokter spesialis terdekat ya, moms! sehat selalu