© Shutterstock
Pada umumnya, kehamilan adalah saat-saat di mana hubungan pasangan suami istri menjadi semakin erat karena rasa bahagia menanti kehadiran calon buah hati. Tapi, bagaimana kalau hubungan pernikahan justru tidak harmonis saat Moms sedang hamil? Apakah bisa berdampak buruk terhadap kehamilan?
Sebuah riset oleh para peneliti di Universitas Bergen, Norwegia, menemukan fakta baru akan adanya keterkaitan antara lingkungan dan kesehatan ibu hamil dan janin.
Mereka membuktikan bahwa salah satu penyebab kesehatan yang buruk selama kehamilan adalah hubungan suami istri yang tak harmonis.
Pada beberapa kasus, perempuan yang terkena komplikasi saat hamil dan punya bayi yang sakit-sakitan di bawah umur 1 tahun, memiliki hubungan yang tak sehat dengan pasangannya.
Pernikahan tidak harmonis membawa stres berkepanjangan yang tak hanya dirasakan oleh suami, namun juga istri, terlebih saat sedang hamil. Tingginya level stres pada Moms bisa meningkatkan risiko melahirkan prematur, yaitu persalinan lebih awal, sekitar sebelum minggu ke-37.
Komplikasi-komplikasi yang bisa muncul karena tingkat stres yang tinggi saat hamil meliputi:
Selama masa kehamilannya, Moms yang mengalami stres rentan menjadi tak nafsu makan, sehingga penenuhan nutrisi bayi di dalam kandungan tak terjamin. Sehingga bayi yang terlahir berisiko kekurangan gizi kronis dan punya berat badan rendah, serta lebih rentan mengalami stunting atau gagal tumbuh.
Selain itu, pada beberapa kasus, stres dan nutrisi yang tak tercukupi juga bids berakibat pada malformasi, atau kelainan fisik pada bayi yang dilahirkan.
Berikut cara yang bisa Moms dan pasangan diterapkan:
Semoga informasi ini bermanfaat, Moms!