© Shutterstock
Menyikat gigi rutin dua kali sehari penting dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Faktanya, wanita yang jarang sikat gigi, bisa membuatnya susah hamil.
Tapi, apa sebenarnya hubungan antara kebersihan gigi dengan kehamilan? Untuk tahu lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ya!
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tidak menjaga kesehatan gigi bisa memengaruhi peluang pasangan untuk hamil. Maka dari itu, setiap pasangan yang ingin mendapatkan kehamilan perlu menjaga kesehatan mulutnya. Dengan begitu, peluang untuk hamil lebih tinggi.
Masalah gigi ini disebut juga dengan penyakit periodontal. Hal ini terjadi saat gusi membengkak dan alami infeksi. Penyakit periodontal bisa berkembang dari waktu ke waktu saat dirasa gusi sakit terus-menerus dan tidak membersihkan plak di mulut dengan benar.
Kalau masalah ini terus berlanjut, ada kemungkinan gusi bisa menjadi kendur, berdarah, dan bahkan mengeluarkan nanah. Selain itu, gingivitis juga bisa terjadi akibat tidak rutin menjaga kebersihan gigi. Gingivitis adalah penyakit pada rongga mulut menjadi sangat sensitif dan mudah copot.
Melansir Sciencedaily, kebiasaan tidak menyikat gigi berpengaruh pada penurunan kemungkinan hamil.
Peradangan gusi yang terjadi bisa menyebabkan peredaran darah terutama yang ada di sekitar rongga mulut menjadi rentan terkontaminasi. Kontaminasi bakteri inilah yang kemudian menyebabkan 'waktu tunggu' wanita untuk hamil semakin panjang, dibandingkan dengan wanita yang rutin sikat gigi.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang punya masalah pada gusi membutuhkan waktu hingga tujuh bulan sampai satu tahun untuk bisa memiliki anak. Padahal, rata-rata wanita umumnya hanya membutuhkan sekitar lima bulan untuk sukses dibuahi dan mulai menjalani proses menuju kehamilan.
Tak hanya pada wanita, pria juga harus menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Jarang menyikat gigi bisa berdampak pada kesuburan pria. Pasalnya, berbagai penyakit gigi dan gusi yang terjadi bisa menyebabkan menurunnya kualitas sperma.
Pria yang tidak menjaga kesehatan mulut juga lebih mungkin mengalami 'pelemahan', sehingga sulit memiliki keturunan. Karena bakteri yang bertumpuk di dalam mulut akibat jarang sikat gigi akan ikut menyebar ke seluruh tubuh. Pada akhirnya, bakteri tersebut mungkin akan berakhir dan ditemukan pada air mani.
Dampaknya adalah terjadi penurunan jumlah sperma, bentuk sperma yang tidak sempurna, serta pergerakan yang lambat.
Selain itu, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga meningkatkan risiko pria mengalami masalah mulut. Apalagi banyak penelitian yang telah menemukan bahwa rokok dan minuman keras berhubungan langsung dengan tingkat kesuburan pada pria.
Gimana, sudah paham kan sekarang? Semoga informasi ini bermanfaat ya!
