© Shutterstock
Saat hamil, Moms cenderung mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan janin.
Tapi, perlu diperhatikan juga ya. Kelebihan berat badan saat hamil bisa meningkatkan risiko kesehatan. Apakah kelebihan berat badan juga akan memengaruhi durasi persalinan? Apa saja risiko persalinan bagi ibu hamil dengan berat badan berlebih?
Simak penjelasan di bawah ya!
Beberapa ahli mengatakan bahwa tahap pertama persalinan, sebelum mulai mendorong/mengejan, mungkin memakan waktu lebih lama kalau Moms mengalami kelebihan berat badan.
Tapi, ada juga yang berpendapat sebaliknya. Berat badan berlebih tidak akan memengaruhi lamanya persalinan. Kalauiya, itu hanya akan berpengaruh kecil saja.
Kenaikan berat badan yang ideal untuk setiap buamil berbeda-beda. Ini bergantung pada berat badan Moms sebelum hamil.
Kalau Moms mengalami kekurangan berat badan sebelumnya, Moms perlu menaikkan berat badan lebih banyak dari ibu hamil lainnya. Ibu hamil dengan berat badan kurang disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 12,7-18 kilogram selama hamil.
Sementara, kalau Moms memiliki berat badan normal, disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 11,3-15,9 kilogram selama hamil.
Beda halnya dengan Moms yang mengalami kelebihan berat badan sebelum hamil, cadangan energi yang dimiliki bisa digunakan untuk mendukung pertumbuhan janin. Sehingga Moms tidak perlu menambah banyak berat badan dan perlu mengontrolnya. Kenaikan berat berat badan yang dianjurkan sebesar 6,8-11,3 kilogram saja.
Memiliki Indeks Massa Tubuh/Body Mass Index (BMI) tinggi pada kehamilan memang membuat komplikasi tertentu selama persalinan lebih mungkin terjadi, seperti:
Meski tidak secara langsung memengaruhi durasi persalinan, kenaikan berat badan berlebih saat hamil bisa berisiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, yuk mulai pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bernutrisi dan aktif berolahraga.