© Shutterstock.com/wong Sze Yuen
Ketika hamil, ibu pasti sering sekali tidak pandang bulu saat mengonsumsi makanan, termasuk makanan tinggi garam. Ya, walaupun makanan-makana tersebjt terliha sangat gurih dan enak, ternyata ibu hamil sangat rentan terhadap pembengkakan jika terlalu banyak menginsumsi makanan tinggi garam, Duh!
Tanpa natrium yang cukup, fungsi dari otot, saraf, dan organ tubuh tidak akan berjalan seperti seharusnya. Manusia memang membutuhkannya, tentu saja dalam takaran yang secukupnya. Selama kehamilan, volume darah dan cairan tubuh meningkat. Natrium membantu menjaga semuanya agar tetap seimbang.
Selain itu, natrium atau garam yang mengandung yodium sangat penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Kekurangan mineral penting ini dapat menyebabkan cacat lahir, keguguran, hingga perkembangan otak abnormal pada janin yang berkaitan erat dengan kecacatan intelektual.
Menurut Dietary Guidelines for Americans yang diterbitkan oleh Department of Agriculture (USDA) dan Department of Health and Human Service, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi garam sekitar satu sendok teh saja per harinya. Ukuran tersebut sama dengan enam gram garam, atau kurang dari 2.300 mg sodium per hari.
Bukan hanya ibu hamil saja yang merasakan efek samping apabila mengonsumsi terlalu banyak garam. Sebagian besar orang pada umumnya juga akan mengalami kembung atau rasa tidak nyaman, bahkan pusing. Yang paling berbahaya, mengonsumsi garam berlebih juga dapat meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, kelebihan garam pada ibu hamil juga bisa menjadi masalah. Salah satunya adalah edema. Edema adalah pembengkakan pada wajah, tangan, pergelangan tangan dan kaki. Ini memang kondisi yang umum dialami ibu hamil. Namun, konsumsi garam berlebih dapat memicu terjadinya edema yang tak terkendali.
Berikut ini langkah-langkah sederhana yang dapat membantu Mama dalam usaha mengurangi konsumsi garam sehari-hari:
semoga membantu ya moms!